Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gas Melon dan Tafsir Fiskal; Ketika Subsidi Menjadi Arena Politik Data

6 Oktober 2025   20:40 Diperbarui: 6 Oktober 2025   20:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi Publik: Ketika Data Menjadi Cermin Mentalitas

Gas melon bukan hanya tabung hijau. Ia adalah arena tafsir fiskal, simbol keberpihakan, dan cermin mentalitas birokrasi. 

Jika dua menteri berbeda membaca angka, maka yang dipertaruhkan bukan hanya data, tapi kepercayaan publik.

Purbaya menunjukkan sikap terbuka: siap mengoreksi, siap berdialog. Tapi ia juga menegaskan bahwa subsidi tidak boleh menjadi tambalan untuk sistem yang bocor. Sementara Bahlil mengingatkan pentingnya memahami praktik lapangan dan data sektoral.

Dan publik, di tengah nyala api Dumai dan stagnasi kilang, mulai menyadari: bahwa keberanian fiskal harus dibarengi dengan akurasi data dan mentalitas reformasi.

"Subsidi besar bukan jaminan keadilan. Tanpa akurasi dan keberanian, ia hanya menjadi tambalan untuk sistem yang bocor."

Penulis: Merza Gamal  

Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun