1. Standarisasi Menu Lokal Bergizi Â
  Libatkan ahli gizi dan komunitas kuliner daerah.
2. Transfer Dana Langsung ke Sekolah Â
  Perkuat kontrol lokal dan kurangi birokrasi.
3. Audit Gizi dan Evaluasi Publik Â
  Gunakan sistem pelaporan digital dan forum komunitas.
4. Regulasi Formal dan Transparansi Anggaran Â
  Dorong lahirnya Perpres atau UU khusus MBG.
5. Pelibatan Komunitas dan Media Independen Â
  Jadikan masyarakat sipil sebagai pengawas, bukan sekadar penerima.
Penutup: Dari Belanga ke Bangsa
Program MBG bisa menjadi revolusi gizi, tapi hanya jika kita berani kembali ke akar.Â
Makanan lokal bukan sekadar warisan, ia adalah masa depan. Ia memberi gizi, harga yang masuk akal, dan rasa yang tak tertandingi. Ia menyatukan dapur dan bangsa.
Sepiring makan siang bukan sekadar urusan perut, tapi urusan keadilan. Dan keadilan, seperti pepes ikan dalam belanga, harus dimasak perlahan, dijaga dengan cinta, dan disajikan dengan terang.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
________________________