Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Rp16.800 Tak Lagi Menahan Kurs Tembus, Rakyat Menunggu Gerak

26 September 2025   19:08 Diperbarui: 26 September 2025   19:08 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan penolakan terhadap wacana Tax Amnesty Jilid 3.  

Sumber: tangkapan layar KompasTV Live 
Sumber: tangkapan layar KompasTV Live 

Ia menyebutnya tidak relevan dalam kondisi fiskal saat ini. Namun pasar membaca lebih dalam: bahwa arah fiskal belum sepenuhnya dipercaya.

  • Minat asing terhadap SBN menurun drastis, dari sempat mendekati 40% kini di bawah 20%.
  • Pemerintah terpaksa mengandalkan pembiayaan melalui utang domestik, dan Bank Indonesia harus menyerap obligasi negara melalui skema burden sharing.
  • Risiko inflasi meningkat, karena belanja ekspansif tidak diimbangi dengan disiplin fiskal yang cukup.

Kurs yang tembus bukan hanya karena tekanan eksternal, tapi karena arah fiskal yang belum menyentuh ladang.

Refleksi: Kurs Tembus, Tapi Apakah Kebijakan Menyentuh?

Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga. Pemerintah telah menggelontorkan dana. Tapi jika kurs tembus dan harga naik, maka rakyat tidak merasakan stabilitas,  mereka merasakan tekanan.

Yang dibutuhkan bukan hanya intervensi, tapi keberpihakan.  Bukan hanya angka, tapi arah.  Dan bukan hanya dana, tapi keputusan yang menyentuh.

Karena ekonomi yang hidup bukan hanya soal tumbuh, tapi soal menyentuh.  

Menyentuh warung, ladang, dan keluarga yang bertahan di tengah angka yang terus bergerak.

Menjaga Harapan di Tengah Kurs yang Tembus

Jika kurs tak bisa ditahan, maka harga harus dijaga.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun