Kolase ini memperluas makna dari artikel ini: bahwa praktik menulis manual bukan hanya milik masa lalu, tapi sedang dihidupkan kembali oleh generasi yang memilih kedalaman di tengah sorotan.
Penutup: Cermin untuk Generasi Muda
Kisah Nanon adalah undangan bagi generasi muda untuk kembali ke akar refleksi. Ia menunjukkan bahwa menjadi relevan tak harus kehilangan kedalaman. Bahwa di tengah sorotan kamera dan glamor industri, masih ada ruang untuk keintiman dan kejujuran. Kisah Nanon adalah undangan bagi generasi muda untuk kembali ke akar refleksi. Ia menunjukkan bahwa menjadi relevan tak harus kehilangan kedalaman. Bahwa di tengah sorotan kamera dan glamor industri, masih ada ruang untuk keintiman dan kejujuran.Â
Buku catatan di pangkuannya bukan sekadar alat, tapi pernyataan: bahwa refleksi, kehadiran, dan kesadaran diri tetap relevan di era digital.
Di antara layar dan lembar, Nanon memilih lembar. Dan mungkin, kita pun bisa mulai membuka kembali halaman-halaman yang pernah kita tinggalkan.
Penulis: Merza GamalÂ
(Pensiunan Gaul Banyak Acara, Penulis Buku "Mempersiapkan Gen Alpha Memasuki Dunia Kerja Sejak Dini-Mereduksi Kesalahan Generasi Sebelumnya terhadap Gen Z")
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI