Kisah Nanon adalah undangan bagi generasi muda untuk kembali ke akar refleksi. Ia menunjukkan bahwa menjadi relevan tak harus kehilangan kedalaman.
Menulis dengan tangan itu, melatih motor halus dan kasar, sekaligus berlatih mengelola emosi sejak dini.
Kembali menulis manual dengan pinsil dan notes
Menulis mulai ditinggalkan. Apalagi menulis tangan. Saya rasa ini akan menjadi artefak di masa mendatang.