Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Buku Catatan Nanon; Cermin Sunyi di Era Algoritma AI yang Serba Tampil

10 September 2025   15:37 Diperbarui: 10 September 2025   15:37 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis di Buku dalam penerbangan first class, Sumber: Akun Instagram @som_tw24

Refleksi Nilai: Menulis Manual sebagai Praktik Budaya

Buku catatan yang ia bawa ke kafe, hutan, kendaraan, dan di berbagai lokasi aktivitasnya, bahkan kabin pesawat, menjadi simbol bahwa refleksi masih punya tempat. 

Nanon menulis bukan untuk tampil, tapi untuk hadir. Ia mencatat bukan untuk viral, tapi untuk memahami.

Di tengah dunia yang serba cepat dan serba publik, praktik menulis manual menjadi ruang sunyi untuk berpikir, merasakan, dan menyusun ulang dunia. Ia melatih fokus, memperkuat memori, dan menyimpan jejak emosi yang tak bisa ditiru oleh mesin. 

Dalam konteks budaya Asia Tenggara, buku catatan adalah warisan dari kitab petuah, buku harian pelajar, hingga arsip spiritual. 

Nanon melanjutkan tradisi itu, bukan sebagai nostalgia, tapi sebagai bentuk keberanian untuk tetap jujur.

Visual yang Berbicara: Kolase sebagai Arsip Reflektif

Sebuah kolase visual yang memperlihatkan Nanon menulis dan membaca di berbagai tempat, di kafe, di hutan, di kendaraan, di ruang kreatif, bahkan di kabin pesawat dan saat dia sedang mengisi New York Fashion Week telah beredar luas melalui unggahan editorial @lofficielmy. 

Setiap frame bukan sekadar dokumentasi, tapi peta refleksi generasi muda yang menolak larut dalam digitalisasi.

Di alam terbuka, menulis menjadi cara menyatu dengan semesta.  Di kendaraan dan pesawat, buku menjadi jangkar identitas di tengah mobilitas.  

Di ruang kreatif, ia menjadi wadah gagasan, bukan sekadar dokumentasi.  Di tempat publik, menulis menjadi bentuk keberanian untuk hadir tanpa harus tampil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun