Bukan sekadar hiburan, lomba-lomba ini menjadi ruang interaksi lintas generasi, tempat anak-anak belajar tentang perjuangan melalui permainan tradisional, dan orang dewasa mengenang masa kecil mereka dengan senyum nostalgia.
Semangatnya bukan kompetisi, melainkan kolaborasi. Di tengah tawa dan sorak-sorai, terselip nilai-nilai yang tak ternilai: kebersamaan, solidaritas, dan rasa memiliki terhadap tanah air.
Penutup yang Hangat: Makan Siang dan Harapan Bersama
Acara ditutup dengan foto bersama dan makan siang sederhana. Namun yang dibawa pulang oleh para peserta bukan hanya dokumentasi atau hadiah lomba, melainkan semangat kemerdekaan yang hidup dan harapan akan Indonesia Emas 2045.
Di tengah kecemasan global: krisis iklim, ketimpangan digital, dan polarisasi sosial, mereka memilih untuk percaya.Â
Bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa yang reflektif, inklusif, dan berdaulat secara naratif.Â
Bahwa kemerdekaan bukan hanya soal masa lalu, tetapi tentang keberanian membentuk masa depan.
Penulis: Merza Gamal (Kompasianer Sejak Awal Kompasiana)