Kisah di Balik Penulisan Buku yang Menantang Pola Didik Lama demi Masa Depan Generasi Alpha
Di ruang-ruang kerja hari ini, keluhan itu terdengar nyaring: Â
"Anak-anak Gen Z ini kok gampang menyerah, ya?" Â
"Mereka maunya instan, tidak sabaran."
Namun, di balik nada menghakimi itu, jarang ada yang berhenti sejenak untuk bertanya: Â
Apakah benar masalahnya ada pada mereka?Â
Atau justru pada kita-generasi sebelumnya- yang gagal menyiapkan mereka menghadapi kerasnya dunia kerja?
Pertanyaan itulah yang menjadi titik awal lahirnya buku Mempersiapkan Gen Alpha Memasuki Dunia Kerja Sejak Dini - Mereduksi Kesalahan Generasi Sebelumnya terhadap Gen Z. Â
Buku ini bukan sekadar kumpulan teori atau saran manajemen SDM, melainkan refleksi panjang dari keprihatinan dan harapan yang lahir dari pengalaman nyata.
Belajar dari Luka Lama: Gen Z dan Stereotipe yang Membelenggu
Menurut Deloitte Global Millennial and Gen Z Survey 2024, sebanyak 49% Gen Z merasa tidak cukup dipersiapkan secara mental maupun keterampilan untuk dunia kerja. Â
Di Indonesia, survei LIPI menunjukkan bahwa mismatch antara kemampuan lulusan muda dan kebutuhan industri masih mencapai 40%.
Fenomena ini menimbulkan gesekan: generasi senior mengeluh soal "daya juang" anak muda, sementara Gen Z merasa tidak mendapatkan pembekalan yang relevan sejak dini. Â
Pola saling menyalahkan ini seperti lingkaran setan---dan jika dibiarkan, sangat mungkin akan menjerat Generasi Alpha yang kini sedang tumbuh.