Mari hidupkan kembali surau, bukan hanya sebagai tempat salat,
tapi ruang pembinaan karakter anak nagari.
Mari pulang bukan sekadar untuk selfie dengan baju adat,
tapi untuk membangun warisan nilai dan struktur sosial yang kokoh.
Penutup: Mari Berhenti Membanggakan Masa Lalu Jika Tak Mewariskannya
Menjadi Minang hari ini bukan soal kebanggaan semata,
tapi soal tanggung jawab.
Jika dulu para leluhur kita kembali dari rantau dan menanam benih peradaban,
maka hari ini kita tak boleh hanya menanam bendera nama dan gelar.
Kita harus kembali membawa cahaya---bukan hanya sorot kamera.
Kita harus pulang membawa gagasan---bukan hanya rombongan.
Kita harus menjadi teladan---bukan hanya tamu di tanah kelahiran sendiri.
Karena Minang bukan hanya suku.
Minang adalah nilai.
Dan nilai itu... sedang menunggu untuk dihidupkan kembali.
Catatan akhir:
"Tak mungkin ranah membangun jika anak nagari hanya mengenang.
Yang dibutuhkan bukan hanya sejarah... tapi pewaris yang sadar dan bertindak.Tak mungkin ranah membangun jika anak nagari hanya mengenang.
Yang dibutuhkan bukan hanya sejarah... tapi pewaris yang sadar dan bertindak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!