Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BSI dan Pilar Konsolidasi Bank Syariah; Refleksi atas Gagasan Danantara

5 Juli 2025   07:54 Diperbarui: 5 Juli 2025   07:54 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsolidasi Bank Syariah Nasional, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Maka, pemindahan kepemilikan ke Danantara harus diuji:

  • Apakah sejalan dengan peta jalan nasional?
  • Apakah akan mempercepat penetrasi perbankan syariah, atau justru menggeser fokus dari sektor UMKM dan ritel ke korporasi dan investasi?

Risiko Kepercayaan: Sentimen Pasar Tak Bisa Diabaikan

Loyalitas nasabah, mitra bisnis, bahkan masyarakat internasional terhadap BSI tumbuh seiring kinerjanya yang semakin positif. Data kuartal I 2025 menunjukkan total aset BSI telah melampaui Rp 355 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 1,6 triliun --- pencapaian yang tak bisa dianggap enteng.

Pemindahan pengendalian tanpa komunikasi yang jernih dan transisi yang matang bisa menimbulkan kebingungan. Kepercayaan adalah mata uang paling berharga di industri keuangan. Dan ini tak bisa dibangun lewat narasi top-down semata.

Refleksi dan Ajakan

Sebagai seseorang yang pernah merasakan denyut perkembangan BSM sejak era digitalisasi awal hingga ekspansi nasional, saya memandang bahwa:

  • BSI seharusnya tetap dijaga sebagai entitas independen dengan tata kelola kuat.
  • Siapapun pemiliknya, semangat kolaborasi dan inklusivitas harus menjadi DNA BSI.
  • Danantara pun perlu membuktikan diri bukan sekadar institusi investasi, tetapi mitra yang paham ekosistem perbankan syariah.

BSI bukan hanya aset keuangan, tapi juga simbol kebangkitan ekonomi syariah nasional. 

Jangan biarkan semangat awal 2021 terkikis oleh kebijakan yang tergesa dan minim dialog publik.

Penutup: Titik Temu antara Ambisi dan Amanah

Pergeseran kepemilikan adalah hal wajar dalam dunia korporasi. Namun untuk BSI, itu menyangkut amanah umat, arah pembangunan ekonomi syariah nasional, dan masa depan ribuan insan perbankan yang telah berjuang sejak awal. Pergeseran kepemilikan adalah hal wajar dalam dunia korporasi. Namun untuk BSI, itu menyangkut amanah umat, arah pembangunan ekonomi syariah nasional, dan masa depan ribuan insan perbankan yang telah berjuang sejak awal. 

Semoga semua keputusan yang diambil berlandaskan visi jangka panjang, bukan sekadar hitungan bisnis jangka pendek.

Oleh Merza Gamal
Mantan R&D BSM, Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture 


Link artikel pertama:
Catatan Seorang Mantan R&D BSM: Menakar Rencana Pemindahan BSI ke Danantara

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun