Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Gramedia JALMA; Transformasi Retail Experience Buku, Akankah Kompasiana Menyusul?

8 Juni 2025   20:31 Diperbarui: 8 Juni 2025   20:31 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di dalam Gramedia JALMA,  Sumber: Kompas.id

Bahkan, desain visualnya kini disusun agar Instagramable. Pengunjung dapat berbagi momen literasi mereka ke media sosial, tanpa kehilangan kenyamanan membaca. 

Di antara rak buku, tersebar QR Code yang bisa dipindai untuk mendapatkan informasi digital, sinopsis, atau promo menarik---sebuah sentuhan digital yang menyatu tanpa mendominasi.

Kolaborasi Inovatif: Gramedia x JALMA Studio

Transformasi ini tidak datang tiba-tiba. Ini adalah hasil kolaborasi Gramedia dengan JALMA Studio, konsultan desain dan arsitektur ruang publik yang berpengalaman dalam merancang ruang retail dan interaksi sosial. Gramedia Melawai menjadi flagship store pertama yang mengusung pendekatan ini.

Tampak depan Gramedia JALMA,  Sumber: Akun Gramedia di TikTok 
Tampak depan Gramedia JALMA,  Sumber: Akun Gramedia di TikTok 

Melalui pendekatan desain berbasis pengalaman (experience design), Gramedia berharap proyek ini menjadi pilot project yang bisa direplikasi ke toko-toko Gramedia lain di seluruh Indonesia. 

Transformasi ini memberi harapan baru bagi dunia perbukuan nasional---bahwa toko buku masih relevan, asalkan mampu menyesuaikan diri.

Kembali Menghidupkan Semangat Membaca

Kita tak bisa memungkiri kenyataan bahwa minat baca masyarakat Indonesia belum ideal. Tetapi yang sering terabaikan adalah: bisa jadi bukan orangnya yang tak mau membaca, tapi ruang bacanya yang tidak menarik, bahkan membosankan.

Dengan langkah seperti di Melawai ini, Gramedia menyulap toko buku menjadi tempat ngopi, kerja, belajar, berdiskusi, dan berekspresi. Sebuah ruang di mana buku bukan hanya dijual, tapi menjadi pusat kehidupan urban.

Inilah pendekatan baru dalam literasi: tidak memaksa membaca, tetapi membuat membaca menjadi pilihan yang menyenangkan.

Akankah Kompasiana Menjadi "Retail Experience" di Dunia Menulis?

Dari transformasi Gramedia yang begitu menjanjikan, muncul pertanyaan reflektif:
Apakah Kompas Gramedia juga akan melirik potensi emas Kompasiana, yang selama ini belum tergarap optimal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun