Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dari Skandal Sritex Menuju Budaya Integritas di Perbankan

22 Mei 2025   14:25 Diperbarui: 22 Mei 2025   20:37 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sritex. (KOMPAS.com/Labib Zamani)

Pagi ini di pekan ketiga bulan Mei 2025, publik dikejutkan oleh pengumuman resmi dari Kejaksaan Agung. Tiga orang tersangka baru diumumkan dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. 

Yang membuat gempar bukan hanya nilai kerugian negara yang mencapai triliunan rupiah, tapi juga fakta bahwa dua dari tiga tersangka merupakan pejabat bank daerah ternama: Bank DKI dan Bank BJB.

Bagi sebagian orang, ini hanyalah satu dari sekian kasus korupsi yang menghiasi pemberitaan. Namun bagi mereka yang memahami dunia keuangan, ini adalah alarm keras yang menyoroti betapa rapuhnya sistem jika tidak dijaga oleh integritas.

Gambar Ilustrasi, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 
Gambar Ilustrasi, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Kredit Triliunan Rupiah, Tanggung Jawab yang Terabaikan

Dari data yang dipaparkan oleh Kejaksaan, total tagihan atau outstanding credit dari berbagai bank kepada Sritex hingga Oktober 2024 mencapai Rp3,58 triliun. Rinciannya cukup mencengangkan:

  • Bank Jateng: Rp395,6 miliar
  • Bank BJB, Bank Jawa Barat Banten: Rp543,9 miliar
  • Bank DKI: Rp149 juta
  • Sindikasi Bank BNI, BRI, dan LPEI: Rp2,5 triliun

Belum lagi dari 20 bank swasta lainnya yang turut mengucurkan kredit ke perusahaan yang pada 2020 sempat mencetak laba Rp1,24 triliun --- namun hanya setahun kemudian melaporkan kerugian senilai USD 1,008 miliar (setara Rp15,65 triliun).

Apa yang Salah?

Penyidik menyimpulkan bahwa terdapat pemberian kredit secara melawan hukum --- tanpa analisis risiko yang memadai, tanpa kehati-hatian yang seharusnya melekat pada setiap keputusan keuangan. 

Kredibilitas perusahaan penerima kredit tampak diabaikan, bahkan ketika tanda-tanda kesulitan keuangan sudah mulai tampak.

Di sinilah peran integritas menjadi krusial. Karena dalam dunia perbankan, angka dan dokumen bisa dipoles. Tapi hanya integritas yang bisa menghindarkan seseorang dari godaan kekuasaan dan kepentingan sesaat.

Nilai yang Dideklarasikan Tak Selalu Dipraktikkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun