Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

War Takjil vs Berbagi Takjil; Siapa Takut...?

6 Maret 2025   13:50 Diperbarui: 6 Maret 2025   13:52 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi takjil di tengah kemacetan Jakarta, Sumber: https://donasi.dompetdhuafa.org/zakat/

Ada juga yang membuat kegiatan ini lebih kreatif dan bermakna:

  • Takjil on the road --- membagikan takjil di jalan untuk pengendara yang terjebak macet menjelang berbuka.
  • Berbagi di panti asuhan atau pesantren --- berbagi takjil sambil mengadakan buka bersama.
  • Inisiatif individu --- kadang ada yang membagikan takjil di depan rumah atau kantor, mengajak tetangga dan rekan kerja ikut berpartisipasi.

Berbagi takjil oleh Komunitas UMKM Pekanbaru Berkualitas, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal & Komunitas UPB 
Berbagi takjil oleh Komunitas UMKM Pekanbaru Berkualitas, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal & Komunitas UPB 

Tradisi ini juga mengingatkan kita bahwa Ramadan bukan hanya tentang puasa, tapi juga tentang mempererat hubungan sosial dan menanamkan nilai-nilai toleransi. Mungkin tradisi ini bisa terus dikembangkan jadi gerakan nasional yang lebih terorganisir, atau bahkan dijadikan agenda rutin lintas komunitas.

Dua Sisi Ramadan, Satu Semangat Kebaikan

Meski terkesan berlawanan, War Takjil dan Berbagi Takjil sama-sama menjadi bagian dari dinamika Ramadan di Indonesia. War Takjil menunjukkan antusiasme dan semaraknya suasana puasa, sementara Berbagi Takjil mengingatkan kita pada esensi Ramadan: berbagi, peduli, dan mempererat hubungan sosial.

Namun, akan lebih indah jika antusiasme dalam berburu takjil bisa diimbangi dengan semangat berbagi.

Kita bisa mengajak influencer dan kreator konten untuk mengemas pesan ini dengan cara yang kreatif dan menghibur. Misalnya, membuat tantangan "Berbagi Takjil Challenge" atau konten inspiratif tentang mereka yang mendahulukan kepentingan orang lain.

Penutup: Ramadan, Momentum Toleransi dan Kepedulian

Fenomena War Takjil dan Berbagi Takjil adalah cerminan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia. Keduanya menunjukkan bagaimana Ramadan menjadi momen yang dinantikan dan diramaikan oleh semua kalangan.

Berburu takjil di Siring Banjarmasin, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal
Berburu takjil di Siring Banjarmasin, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Namun demikian, jangan sampai keseruan berburu takjil membuat kita lupa pada mereka yang berpuasa dan membutuhkan.

Jadi, kenapa harus memilih salah satu? Mari kita jadikan Ramadan ini lebih bermakna dengan menyeimbangkan semangat berburu dan semangat berbagi.

Karena pada akhirnya, kemenangan sejati di bulan Ramadan bukan hanya soal mendapatkan takjil favorit, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberi dan menyebarkan kebaikan.

Berbagi takjil dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil di halaman Masjid perkampunganku, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal
Berbagi takjil dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil di halaman Masjid perkampunganku, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal

Siapa takut berbagi? Yuk, kita mulai dari sekarang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun