Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Semangat Patriotisme dan Pemenuhan Kesejahteraan di Balik Tagar #KaburAjaDulu

19 Februari 2025   06:41 Diperbarui: 19 Februari 2025   06:41 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat patriotisme di Negeri Orang, Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Daripada menyalahkan mereka yang ingin pergi, pemerintah seharusnya melihat fenomena ini sebagai panggilan untuk berbenah. Beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Remunerasi Tenaga Kerja: Pemerintah perlu memastikan bahwa tenaga kerja terampil di Indonesia mendapatkan gaji dan fasilitas yang kompetitif agar mereka tidak merasa perlu mencari penghidupan di luar negeri.
  2. Reformasi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Sistem pendidikan harus lebih adaptif terhadap kebutuhan industri global, dengan meningkatkan kualitas pengajaran, fasilitas, serta memperkuat kolaborasi antara universitas dan dunia kerja.
  3. Melindungi dan Memfasilitasi Pekerja Migran: Bagi mereka yang sudah memilih bekerja di luar negeri, pemerintah harus memastikan perlindungan hukum dan kesejahteraan mereka agar tetap merasa memiliki ikatan kuat dengan Indonesia.
  4. Menerapkan Kebijakan "Reverse Brain Drain": Insentif bagi profesional Indonesia di luar negeri untuk kembali dan berkontribusi di tanah air perlu ditingkatkan, misalnya dengan menawarkan peluang riset, fasilitas kerja yang lebih baik, serta kemudahan birokrasi.
  5. Menyederhanakan Birokrasi dan Regulasi: Iklim usaha dan inovasi harus lebih ramah bagi warga negara sendiri agar mereka tidak merasa harus mencari kenyamanan di tempat lain.

Kesimpulan: Membangun Indonesia yang Lebih Menarik

Fenomena #KaburAjaDulu bukan sekadar isu patriotisme, tetapi lebih kepada refleksi dari ketidakpuasan terhadap kondisi sosial-ekonomi dan politik dalam negeri.

Jika pemerintah ingin mencegah eksodus warga negara ke luar negeri, solusinya bukan dengan menyalahkan mereka, melainkan dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat untuk hidup, bekerja, dan berkembang di Indonesia.

Sebaliknya, bagi warga negara yang masih bertahan dan berjuang di Indonesia, semoga tetap optimis dan percaya bahwa perubahan itu mungkin. Dengan kebijakan yang tepat dan komitmen bersama, Indonesia bisa menjadi tempat yang lebih baik, bukan hanya untuk tinggal, tetapi juga untuk berkembang dan membangun masa depan yang lebih cerah.

Tren #KaburAjaDulu mencerminkan kekecewaan dan keresahan masyarakat, Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal
Tren #KaburAjaDulu mencerminkan kekecewaan dan keresahan masyarakat, Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Merza Gamal

Secara keseluruhan, tren #KaburAjaDulu mencerminkan kekecewaan dan keresahan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap kondisi dalam negeri.

Fenomena ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun