Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Peluang dan Eksistensi Indonesia dalam Ekonomi Islam Global Pasca "SGIE" Menjadi Trending Topic

24 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 26 Desember 2023   00:59 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi Islam atau ekonomi syariah (Thinkstockphotos via Kompas.com)

Debat calon wakil presiden baru-baru ini menciptakan gelombang minat di media sosial, terutama setelah istilah "SGIE" menjadi trending topic. State of the Global Islamic Economy (SGIE) merupakan sebuah laporan tahunan yang diterbitkan oleh DinarStandard dengan dukungan Departemen Ekonomi dan Pariwisata Dubai (DET).

Sebagai seorang yang terlibat dalam pengembangan jaringan perbankan dan bisnis syariah sejak tahun 2000, saya berupaya menyusun artikel sederhana ini untuk membuka isi laporan, menyoroti peluang Ekonomi Islam, dan menganalisis peran khusus Indonesia dalam panggung global.

Isi Laporan SGIE 2022 "Unlocking Opportunity": 

Laporan SGIE 2022 membuka tirai Ekonomi Islam Global dengan tema "Unlocking Opportunity". Data pengeluaran umat Islam mencapai US$2 triliun pada 2021 dan aset keuangan syariah diperkirakan mencapai US$3,6 triliun pada 2022, menciptakan dasar untuk memahami potensi pasar yang belum sepenuhnya tergali.

File Merza Gamal, sumber gambar: SGEI Report of 2022
File Merza Gamal, sumber gambar: SGEI Report of 2022

Namun, laporan ini tidak sekadar statistik; ia mengidentifikasi 35 sinyal peluang, memberikan pandangan mendalam tentang beragam peluang ekonomi Islam.

Ekonomi Islam tak hanya tentang angka; melibatkan juga gaya hidup dan pariwisata halal. Sebanyak 35 sinyal peluang mencakup sektor seperti produksi dekat pantai dan makanan yang sehat, menciptakan pemandangan yang luas tentang keberagaman peluang Ekonomi Islam.

Laporan SGEI 2022 ini juga menyoroti nilai-nilai etis Islam sebagai pendorong utama, membimbing pelaku bisnis untuk membentuk ekosistem yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.

Posisi Indonesia dalam Kerangka Ekonomi Islam Global: 

Indonesia menonjol dalam Ekonomi Islam Global dengan pasar keuangan yang berfokus pada ritel dan struktur yang unik. Meskipun kompleks, kekuatan unik Indonesia termasuk jumlah lembaga keuangan Islam terbesar, inisiatif seperti sukuk ritel, dan langkah-langkah progresif seperti sistem perdagangan online Islam dan konsep Baitul Maal wat Tamwil.

Dalam menghadapi tantangan dan potensi ekonomi syariah di Indonesia, pemerintah membentuk KNKS. Visi KNKS untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat Ekonomi Islam terkemuka di dunia menjadi landasan bagi program-program strategis, seperti pembangunan bank syariah milik negara, penciptaan Bank Investasi Islam, dan transformasi skema asuransi sosial nasional.

Program utama KNKS mencakup pembangunan bank syariah milik negara, penciptaan Bank Investasi Islam, pengembangan operator takaful, transformasi skema asuransi sosial nasional menjadi skema syariah, pembangunan pasar syariah dan sistem pembayaran digital syariah, mendirikan Pusat Studi Ekonomi Islam Internasional, dan membangun platform pembagian keuangan mikro dan zakat.

Dengan harapan untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks syariah global seperti State of Global Islamic Economic Indicator (GIEI) dan Global Islamic Finance Report (GIFR), KNKS menandakan dimulainya pendekatan pengembangan ekonomi syariah yang bersifat top-down di Indonesia.

Dengan upaya dan visi yang kuat dari KNKS, Indonesia berusaha untuk menjadi pemimpin dalam Ekonomi Islam Global dan memperkuat eksistensinya dalam ranah keuangan syariah. 

Tantangan kompleks dipandang sebagai peluang untuk inovasi, dan dengan demikian, Indonesia berdiri sebagai pemain kunci dalam membentuk masa depan Ekonomi Islam.

Penutup:

State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2022 menjadi sorotan utama setelah menjadi trending topic pasca debat calon wakil presiden.

Laporan SGIE yang diterbitkan oleh DinarStandard dengan dukungan Departemen Ekonomi dan Pariwisata Dubai (DET), tidak hanya sebuah kumpulan data dan statistik, tetapi juga sebuah pandangan mendalam tentang peluang Ekonomi Islam global. 

Sebagai hasilnya, Indonesia, dengan eksistensinya yang unik dan kuat dalam kerangka Ekonomi slam Global, berdiri sebagai protagonis yang menjanjikan.

Debat calon wakil presiden menjadi katalisator, memperkenalkan istilah "SGIE" ke panggung utama media sosial. Namun, laporan SGIE memperluas pemahaman kita tentang Ekonomi Islam di luar batasan politik, membuka jendela ke potensi yang belum terungkap.

Dalam peran yang krusial, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Indonesia merespon panggilan untuk membuka peluang. Dengan program-program utama dan visi yang ambisius, KNKS bukan hanya lembaga pengoordinasi, tetapi juga pemimpin perubahan. 

Harapannya adalah memperkuat posisi Indonesia dalam indeks syariah global, menciptakan dampak positif dalam Ekonomi Islam Global.

Mari kita secara bersama tidak hanya melihat SGIE sebagai tren sementara tetapi sebagai penanda perubahan besar dalam cara kita memandang dan mengembangkan ekonomi Islam. Indonesia, dengan kompleksitas dan keunikannya, memegang peranan penting dalam mewujudkan visi ini.

Melalui pemahaman dan kolaborasi, kita dapat membuka lebih banyak pintu peluang, menjadikan Indonesia tidak hanya pusat Ekonomi Islam terkemuka, tetapi juga penggerak utama dalam membentuk masa depan Ekonomi Islam Global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun