Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Serial Aktivitas Ekonomi Syariah: Mengenal Model Dinamika Sosial Ekonomi Syariah, Lingkaran Kesejahteraan dan Keadilan

30 November 2023   06:45 Diperbarui: 1 Desember 2023   15:15 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Potensi Ekonomi Syariah. (DOK. SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Salah satu kontributor besar dalam sejarah pemikiran ekonomi Islam adalah Ibnu Khaldun, dan karyanya yang monumental, "Muqaddimah," menonjol sebagai penjelasan ilmiah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejayaan dan keruntuhan suatu dinasti, negara, atau peradaban. Dalam pandangan Ibnu Khaldun, kesejahteraan atau kesengsaraan rakyat tidak hanya ditentukan oleh variabel-variabel ekonomi, melainkan juga oleh faktor-faktor kompleks lainnya.

"Muqaddimah" menawarkan analisis yang mendalam tentang hubungan saling berkaitan antara berbagai faktor, seperti agama, psikologi, politik, ekonomi, sosial, demografi, dan sejarah. Ibnu Khaldun menyajikan pemahaman yang jelas tentang prinsip-prinsip yang memandu keberhasilan atau kegagalan suatu pemerintahan atau peradaban. Karyanya menjadi landasan bagi pemikiran ekonomi modern dan canggih, mengakui kompleksitas hubungan antar berbagai aspek kehidupan.

Dalam konteks ilmu ekonomi, "Muqaddimah" Ibnu Khaldun menjadi tonggak penting. Analisisnya melampaui kerangka konvensional, mengaitkan kondisi ekonomi dengan dinamika masyarakat secara menyeluruh.

Salah satu sumbangan Ibnu Khaldun yang terkenal, "Dynamic Model of Islam" atau Model Dinamika, adalah formulasi kebijaksanaan politik yang terdiri dari delapan prinsip. Model ini menyoroti keterkaitan erat antarprinsip-prinsip tersebut, membentuk suatu lingkaran yang memperkuat satu sama lain.

Dengan kata lain, Model Dinamika Ibnu Khaldun menciptakan suatu sistem yang holistik, di mana faktor-faktor beragam saling melengkapi dan mendukung. Pendekatan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana elemen-elemen yang berbeda dapat bekerja bersama dalam membentuk kekuatan bersama.

Pengakuan terhadap unsur-unsur seperti agama, psikologi, dan sejarah menunjukkan pendekatan interdisipliner yang telah diadopsi oleh Ibnu Khaldun dalam memahami realitas kompleks kehidupan masyarakat.

Sebagai salah satu bapak ilmu ekonomi Islam, Ibnu Khaldun tidak hanya memberikan warisan berharga bagi dunia Islam, tetapi juga menyumbang pemikiran yang relevan dan berdampak hingga era modern. "Muqaddimah"-nya tetap menjadi rujukan penting bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang kesejahteraan masyarakat dan hubungan dinamis antara faktor-faktor yang membentuk nasib suatu peradaban.

Model Dinamika Sosial Ekonomi Syariah Ibnu Khaldun: Lingkaran Kesejahteraan dan Keadilan

Sumber gambar: File Merza Gamal
Sumber gambar: File Merza Gamal

Rumusan Model Dinamika atau Dynamic Model of Islam yang diajukan oleh Ibnu Khaldun mencerminkan kompleksitas hubungan antarvariabel sosial, ekonomi, dan politik dalam konteks keberlanjutan suatu peradaban. Model ini tidak hanya menekankan interdependensi antara faktor-faktor tersebut tetapi juga merinci cara kerja lingkaran dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan.

  1. Kekuatan Pemerintah dan Implementasi Syariah: Model dimulai dengan prinsip bahwa kekuatan pemerintah hanya dapat direalisasikan melalui implementasi Syariah, menciptakan landasan moral dan hukum yang kokoh.
  2. Syariah dan Pemerintahan: Implementasi Syariah memerlukan pemerintahan yang efektif, menyoroti ketergantungan antara prinsip moral dan struktur kekuasaan.
  3. Pemerintah dan Kekuasaan dari Rakyat: Kekuasaan pemerintah berasal dari dukungan rakyat, menegaskan bahwa legitimasi pemerintah terkait erat dengan kehendak dan kepercayaan masyarakat.
  4. Masyarakat dan Kekayaan: Kesejahteraan masyarakat bergantung pada keberadaan kekayaan yang menciptakan dasar ekonomi yang stabil.
  5. Kekayaan dan Pembangunan: Untuk memastikan kesejahteraan, kekayaan harus digunakan dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.
  6. Pembangunan dan Keadilan: Pembangunan hanya dapat dicapai melalui keadilan, menekankan bahwa distribusi sumber daya dan manfaat harus merata.
  7. Keadilan sebagai Standar Evaluasi Allah: Keadilan dilihat sebagai standar yang Allah gunakan untuk mengevaluasi umat-Nya, menambah dimensi moral dalam setiap tindakan dan kebijakan.
  8. Tanggung Jawab Pemerintah untuk Mewujudkan Keadilan: Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan keadilan, menegaskan peran mereka dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi.

Lingkaran Model Dinamika Sosial Ekonomi Syariah yang diusulkan oleh Ibnu Khaldun menciptakan ketergantungan yang erat antara variabel-variabel utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun