Ketiga, Indonesia harus fokus pada diversifikasi pertanian, termasuk produksi pangan nabati dan ternak yang lebih berkelanjutan. Langkah ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan swasembada pangan.
Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki potensi besar untuk membangun ketahanan pangan yang lebih baik. Namun, tantangan seperti rendahnya pertumbuhan sektor pertanian, ketergantungan pada impor, dan ketidaksetaraan dalam distribusi pangan perlu segera diatasi. Dengan komitmen yang kuat untuk membangun bisnis pangan dan pertanian yang berkelanjutan, Indonesia dapat berkontribusi pada masa depan yang hijau dan berkelanjutan dalam dunia pertanian global.
Menginspirasi Perubahan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
Ketika kita meninjau tantangan ketahanan pangan global dan situasi di Indonesia, penting untuk mengingat bahwa perubahan positif dapat dimulai dari berbagai tingkatan masyarakat. Semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum, memiliki peran yang tak tergantikan dalam menciptakan perubahan menuju pertanian dan pangan yang lebih berkelanjutan.
Kita dapat mendukung para petani dengan membeli produk lokal dan berkelanjutan, sehingga memberikan dorongan bagi praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, kita dapat memperjuangkan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan, termasuk investasi dalam pendidikan pertanian dan teknologi pertanian inovatif.
Masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan dalam pangan dan pertanian adalah impian bersama yang dapat kita wujudkan. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kita dapat menghadapi tantangan kompleks ini dan memastikan bahwa pangan yang cukup dan berkelanjutan tetap tersedia bagi generasi masa depan.Â
Sekaranglah waktunya untuk mengambil langkah positif menuju ketahanan pangan global dan memastikan bahwa Indonesia, sebagai negara agraris, juga berperan dalam perubahan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI