Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan adalah Great Training dan Syawal adalah Continuous Improvement

3 Mei 2022   19:24 Diperbarui: 3 Mei 2022   19:26 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita baru saja meninggalkan Ramadhan dua hari berselang, dan memasuki Syawal. Bagaimana kita sejatinya memahami Ramadhan dan Syawal tersebut dikaitkan dengan kehidupan kita?

Apabila kita mengandaikan sebuah perusahaan atau organisasi, maka bulan Ramadhan dapat dikatakan sebagai bulan pelatihan besar-besaran bagi para insan perusahaan, dan Syawal adalah bulan peningkatan kinerja setelah mendapatkan pelatihan yang intensif.

Pelatihan Ramadhan yang dimaksud adalah suatu ibadah yang berfungsi untuk memperbaiki dan mengembangkan iman, ibadah, dan akhlak orang-orang yang berpuasa agar sesuai dengan kehendak Allah.

Pelatihan Ramadhan merupakan proses sistematis dari lima rukun Islam : syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Kemudian dirangkai dengan Rukun Iman yang enam : iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada takdir. Serta dirangkai dengan Ihsan, yakni : beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, jika tidak melihat-Nya, maka Allah Maha Melihat.

Maka, hadits menyebutkan "iimaanan wahtisaaban," dengan penuh keimanan dan pengharapan akan ridha Allah.

Ketiganya, Islam, Iman, dan Ihsan, tidak dapat dipisahkan, sebagaimana diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam suatu mejelis para sahabat. (HR Muslim dari Umar).

Sama halnya dengan pelatihan perusahaan, Ramadhan sebagai bulan puasa pun bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan performance keimanan seseorang naik ke level tertinggi, yaitu takwa (QS Al-Baqarah [2] : 183).

Sehingga dengan standar takwa itu, menjadikan seseorang memperoleh derajat mulia di sisi Allah (QS Al-Hujurat [49] 13). Di dalam istilah perusahaan bulan Ramadhan ini bagaikan sebuah moment Great Training. Setelah menjalani traning yang intensif, maka tahap selanjutnya adalah Continuous Improvement dalam meningkat kinerja. Tahapan itu terjadi pada bulan Syawal.

Secara etimologi, arti kata syawal adalah peningkatan. Hal itu merupakan target ibadah puasa. Pasca-Ramadan diharapkan orang-orang yang beriman meraih derajat ketakwaan, seorang Muslim yang terlahir kembali kepada fitrahnya, sehingga di bulan Syawal ini kualitas keimanannya mengalami peningkatan. Tidak hanya kualitas ibadah, tetapi juga kualitas pribadinya, yang selama di bulan Ramadan dilatih secara lahir batin.

Makna dan semangat peningkatan amal ini dapat dilihat dari perintah puasa di bulan ini, walaupun hukumnya sunah, tetapi sangat dianjurkan (sunnah muakkad). Setelah berlebaran pada 1 Syawal, kaum Muslim dianjurkan agar berpuasa dalam bulan Syawal selama enam hari, tidak mesti berturut-turut. Sebab, puasa tersebut amat besar pahalanya. Rasulullah bersabda,"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan lalu berpuasa lagi enam hari di bulan Syawal, maka ia seolah-olah berpuasa selama satu tahun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun