Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Implementasi Budaya Gesit (Agile Culture) Berkelanjutan

27 November 2020   04:40 Diperbarui: 27 November 2020   05:12 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 memberi tantangan bagi dunia bisnis untuk beroperasi secara cepat di tengah keterbatasan mobilitas, sambil tetap fokus melindungi para pekerja. Survei Navigator HSBC terbaru Building Back Better (release: Agustus 2020) menunjukkan bahwa meski dampak virus terhadap bisnis di Indonesia sama dengan yang dirasakan di belahan dunia lainnya, bisnis di Indonesia memperlihatkan dampak yang lebih kuat dibanding rata-rata pasar dunia, dan meyakini bahwa struktur manajemen yang gesit sangat penting untuk membangun ketahanan perusahaan.

HSBC Navigator Resilience 2020 yang mensurvei 2.600 perusahaan di 14 pasar di seluruh dunia menunjukkan bahwa hampir dua pertiga bisnis di Indonesia beroperasi dengan melakukan sejumlah adaptasi. Di sisi lain, kurang dari seperlima bisnis di Indonesia menilai infrastruktur dan budaya bisnis mereka cukup mampu untuk mempertahankan stabilitas.

Dampak pandemi Covid-19 masih terasa, lebih dari sepertiga bisnis merasa bahwa solusi baru diperlukan terutama berkenaan dengan lokasi kantor/tempat produksi di mana dua sekitar 40% bisnis merasa perlu adanya solusi baru. Tidaklah mengherankan bahwa bisnis di Indonesia merasakan dampak Covid-19, seperti halnya perusahaan lain di seluruh dunia. Letak perbedaannya adalah pada rencana mereka membangun ketahanan untuk masa depan. Mereka yang mengembangkan struktur manajemen yang gesit akan berada pada posisi terbaik untuk menghadapi badai dan membuktikan operasi mereka di masa depan.

Cara kerja yang gesit (agile culture) membantu perusahaan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Ketika ekonomi terbuka, perusahaan yang sebelumnya tidak gesit harus memutuskan apakah akan menggandakan cara kerja lama atau menggandakan cara kerja yang gesit. 

Banyak dari mereka telah mengadopsi cara-cara yang gesit untuk bekerja karena kebutuhan, dan seringkali dengan cara yang sangat tidak berkelanjutan. Saat adrenalin habis, mereka harus kembali ke kondisi stabil yang berkelanjutan untuk semua insan perusahaan dan memungkinkan mereka untuk mengatasi perubahan secara efektif di masa depan yang tidak pasti. 

Misalnya, model bisnis perusahaan pembuat mesin Eropa telah berubah secara signifikan selama pandemi, dengan pelanggan yang semakin berfokus pada solusi digital. 

Untuk menanggapi permintaan tersebut, perusahaan menerapkan praktik gesit pertamanya selama krisis dan sekarang mempertimbangkan berapa banyak perubahan yang dapat dikelola secara berkelanjutan dalam beberapa bulan pertama setelah pembukaan kembali.

Dengan kecepatan perubahan yang diperkirakan akan terus berlanjut, kebutuhan akan model operasi yang dapat mengimbangi tidak pernah sebesar ini. Untuk menggunakan momentum ini dan sepenuhnya merangkul perubahan model operasi, organisasi perlu terlibat secara aktif sekarang, mengikuti tiga langkah untuk menghadapi Tatanan Baru Pasca Pandemi.

Langkah pertama adalah perusahaan perlu merefleksikan secara sistematis apa yang telah mereka pelajari. Langkah kedua adalah menilai praktik apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil selama pandemi. 

Dan, langkah ketiga adalah memutuskan praktik mana yang ingin mereka sematkan secara berkelanjutan. Misalnya, mereka dapat menanyakan apa yang membedakan tim yang mengatasi guncangan dengan baik dari tim yang paling kesulitan dan praktik apa yang dapat mereka kelola secara berkelanjutan dalam model operasi mereka. 

Pada saat yang sama, mereka juga harus mencari organisasi yang lebih gesit untuk mendapatkan inspirasi dari resep mereka yang lebih luas. Kuncinya tidak hanya untuk melihat apa yang benar-benar berhasil, tetapi juga mengidentifikasi celah dan terlibat secara aktif dalam diskusi tentang cara menutup celah tersebut.

Sebagai contoh, rangkaian strategi bisnis PT Unilever Indonesia, Tbk. yang terus beradaptasi secara gesit di tengah pandemi Covid-19. Di tengah pandemi ini, produk kebutuhan sehari-hari terutama produk kebersihan diri dan rumah menjadi semakin penting bagi konsumen. Oleh karena itu, Unilever tetap beroperasi untuk memastikan ketersediaan produk dan memenuhi kebutuhan konsumen. 

Upaya tersebut tidak terlepas dari peranan puluhan insan perusahaan Unilever dan karyawan mitra-mitra Unilever yang terus bekerja tanpa lelah di lapangan. 

Manajemen Unilever senantiasa melindungi kesehatan dan keselamatan seluruh insan perusahaan dengan memantau kondisi mereka secara harian bersama dengan tim dokter perusahaan, dan memastikan kelengkapan atribut alat pelindung diri yang memadai.

Menghadapi kondisi pandemi, Unilever Indonesia memutuskan untuk berfokus pada produk-produk inti, dengan memprioritaskan SKU (Stock Keeping Unit) yang mendukung kesehatan dan kebersihan masyarakat Indonesia ditengah situasi pandemi Covid-19 yang juga membutuhkan produk kesehatan dan kebersihan dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Salah satu contoh respon perusahaan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan melipatgandakan produksi hand sanitizer Lifebuoy sebanyak 100 kali lipat dalam waktu beberapa minggu. 

Dalam waktu yang begitu singkat, Unilever menggenjot pasokan secara besar-besaran, mengakses kemasan baru, memproduksinya, dan akhirnya menghadirkannya di pasaran.

Tidak semata untuk memenuhi kebutuhan konsumen, percepatan kapasitas produksi beberapa produk yang terkait dengan kesehatan dan kebersihan juga disalurkan kepada pihak yang membutuhkan seperti rumah sakit. Dengan semangat #MariBerbagiPeran, Unilever Indonesia berkomitmen memberikan dukungan senilai total Rp50 miliar untuk Indonesia. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk handsanitizer, sabun, produk makanan dan minuman, produk perawatan higienitas rumah, paket makanan bagi tenaga medis, dan APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga medis, serta Polymerase Chain Reaction (PCR) test kit yang kesemuanya disalurkan baik secara independen maupun dalam kemitraan dengan berbagai lembaga resmi terpercaya.

Mendukung himbauan pemerintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah, Unilever menghadirkan inovasi agar konsumen tetap dapat aman belanja dari rumah dengan memaksimalkan aksesibilitas melalui Unilever Home Delivery. Melalui website, konsumen bisa mendapatkan informasi lengkap mengenenai cara membeli produk-produk Unilever secara daring, baik melalui jaringan e-commerce terpercaya maupun melalui WhatsApp. 

Layanan ini tersedia di dua belas kota besar Indonesia, yaitu: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Makasar.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Unilever Indonesia, perubahan yang telah dilakukan beberapa perusahaan lain selama pandemi dapat memberi mereka kesempatan untuk mengasah praktik budaya gesit untuk masa depan yang tidak pasti. Perusahaan harus merefleksikan apa yang dapat membantu mereka dan secara berkelanjutan menanamkan praktik budaya gesit tersebut untuk jangka panjang.

Penulis,

Merza Gamal

Author of Change Management & Cultural Transformation

Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun