Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Gadde-Gadde

29 November 2022   10:13 Diperbarui: 29 November 2022   21:43 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://money.kompas.com/image/2019/12/04/194232626/siasat-toko-kelontong-hadapi-era-industri-40?page=1

Gadde-gadde adalah istilah yang akrab di telinga orang-orang Bugis Makassar yang artinya warung jualan atau warung kelontong). Keberadaannya bisa dijumpai pada jalan-jalan poros yang ramai dan ada juga yang berada pada lorong atau gang yang padat pemukiman.  Lokasi yang strategis merupakan hal yang terpenting untuk meraih keuntungan yang lebih baik. Termasuk segmentasi pasar. 

Kehadiran para pelaku usaha ini terus saja bertumbuh seiring dengan bertumbuhnya minimarket, online shop (olshop). Dan tradisi gadde-gadde dikalangan orang-orang Sulsel sudah ada sejak lama dan menjadi salah satu urat nadi perekonomian yang berbasis warung kelontongan. 

Berbelanja pada warung kelontong tentunya beda dengan minimarket ataupun supermarket apalagi Olshop. Bentuk interaksinya tidak memerlukan birokrasi yang rumit atau kompleks. 

Pada warung tersebut terjadi interaksi yang lebih akrab antara penjual dan pembeli. Ini disebabkan karena pemilik warung tersebut merupakan warga setempat yang sudah membaur dengan warga lainnya. Inilah yang membuat orang-orang masih banyak memilih untuk belanja di warung kelontong. Bahkan ada yang membolehkan bon (beli dengan cara utang) tapi batas toleransi atau hanya orang tertentu saja. Maksudnya mereka yang kenal secara emosional dan tidak suka menunggak. Itu mereka lakukan, mengingat modal usahanya relatif kecil. Harapannya modalnya terputar. Bahkan ada juga dengan tegas menolak melayani BON, ini tergantung pada kondisi masyarakat dan pastinya mereka lebih mengetahui maksud dan tujuannya.

Makassar sebagai gerbang perekonomian Indonesia timur menjadi destinasi lalu lintas produksi barang yang bisa ditawarkan. Orang -orang  Sulsel yang dikenal sebagai pelaut ulung, tidak lepas dari perniagaan. Maka skill itulah yang bersanding dengan jiwa pelaut mereka. Dan memang ada beberapa daerah di Sulsel yang terkenal dengan keterampilan berdagangnya selain yang sudah lebih dahulu dikenal seperti etnis keturunan Tionghoa yaitu mereka yang berasal dari daerah Kabupaten Wajo.

Orang-orang Wajo hampir bisa ditemui pada poros-poros jalan dan bahkan jalur padat penduduk guna berjualan. Berniaga atau berdagang bagi mereka merupakan warisan dari leluhurnya. Untuk di Wajo Sendiri pun terkonsentrasi daerah yang banyak berprofesi sebagai pedagang seperti Belawa, Siwa, Atapange dan Sengkang. 

Untuk mengetahui keberadaan mereka, silahkan berbelanja pada pasar Grosir yang ada di Makassar. Seperti Pasar Butung, Pasar Sentral, Pasar Terong dan beberapa Pasar yang ada di Makassar.  Selebihnya memilih berjualan pada emper jalan poros. Maka mereka sering disebut sebagai ahlinya Padangkang (pedagang) dan Pa'gadde-gadde. Meski demikian, bukan hanya orang Wajo saja yang berprofesi sebagai padangkang. 

Salah satu yang bisa dilhat akan keberadan mereka meski ini bukanlah dianggap sebagai survei yang serius. Ciri khas warung kelontongnya selain menjual barang campuran juga menjual BBM (Bahan Bakar MInyak). Mereka menjadi pelopor penjual BBM dengan menggunakan alat serupa dengan SPBU yaitu Pertamini. Meski tidak semuanya berasal dari Wajo namun sebahagian besar dari Wajo

Keberadaan warung kelontong sangat membantu warga yang merupakan bagian dari roda perekonomian bangsa dan sangat patut untuk diapresiasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun