Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasi Bungkus

18 Februari 2021   08:33 Diperbarui: 19 Februari 2021   10:56 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah. Sudah. Kamu beli sayurnya lagi, mau kan?" Tanya Acun.

"Boleh." Jawab Baltasar lagi tetap tanpa beban.

"Tidak apa-apa, kan?" Tanya Acun lagi meyakinkan dirinya jika nkawannya ini tidak marah di suruh bolak-balik beli nasi dengan berjalan kaki di bawah terik matahari.

"Ndak apa-apa. Santai saja sih." Sahut Baltasar sama sekali tidak terlihat marah ataupun terpaksa. "Mana duitnya?"

Acun kembali memberikan Baltasar uang. Dia dan kawan kawanya terpaksa menunda makan siangnya, menunggu Baltasar kembali lagi dari membeli sayuran. Apakah Baltasarnya yang persfektifnya salah ataukah kita yang salah tanpa kita sadari?

Ataukah para ahli bahasa Indonesia perlu mencari dan menemukan satu istilah baru atau sebuah nama baru yang bisa menggambarkan sebuah nasi bungkus atau nasi kotak yang sekali di sebut sudah menggambarkan bahwa nasi itu sudah lengkap dengan sayurnya dan bukan hanya sebuah nasi tok? Misalnya dengan istilah atau nama Nasiyur? Yang artinya nasi sudah lengkap dengan sayurnya? Hanya para ahli bahasa yang bisa menjawabnya.

Mungkin ada baiknya meniru kebiasaan di kalangan suku Dayak Dohoi Uut Danum, mereka menyebut kanyap untuk sayur yang belum di masak tetapi menyebut konah untuk sayur yang sudah di masak dan siap di makan. Jadi perbedaannya jelas dan menyebut namanya saja orang tidak akan salah paham.

 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun