Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasi Bungkus

18 Februari 2021   08:33 Diperbarui: 19 Februari 2021   10:56 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jurnaba.co/

 "Kamu disarankan untuk mengajar di SMEA II saja." Kata Ibu itu sambil menatap Sangen.

"Tidak masalah, Bu." Jawab Sangen dengan yakin. "Saya selalu siap, yang penting bisa PPL."

"Tetapi ada sedikit kendala nih." Kata Ibu itu sepertinya ragu-ragu.

"Apa itu, Bu?" Tanya Sangen penasaran.

"Karena waktunya sudah sangat mepet, maka kamu sendirilah yang harus mengantarkan surat ini ke sana." Kata Ibu bagian akademik itu. "Kami tidak sempat untuk pergi ke sana. Kami sudah telpon sih, mereka sudah setuju dan hanya menunggu surat resmi ini saja sebagai tanda hitam diatas putihnya."

Lalu ibu bagian akademik itu mencari surat dari atas tumpukan berkas surat yang menggunung di meja di sampingnya, sepertinya memang sudah disiapkan dan sudah ditanda tangani oleh dekan FKIP.

"Nih, suratnya." Desisnya sambnil menyerahkan sepucuk surat yang sudah dimasukan ke dalam amplop kepada Sangen.

"Baik, Bu. Terima kasih banyak." Tukas Sangen. "Maaf, sepertinya saya terlalu merepotkan.

Sangen menerimanya dan setelah mengucapkan terima kasih diapun kembali ke tempat Baltasar di Fakultas Hukum.

"Sudah selesai urusannya?" Sapa Sangen ketika melihat kawan tetangga kostnya ini sudah duduk-duduk santai menunggu di bangku luar Fakultas.

"Sip. Tinggal lanjutkan analisisnya saja." Jawab Baltasar. "Kalau tidak ada halangan, beberapa bulan lagi kayaknya bisa kelar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun