Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nadiem Makarim, Bali Mandara, dan Sampoerna Academy

18 Agustus 2020   12:20 Diperbarui: 18 Agustus 2020   13:26 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal SMA Bali Mandara ini adalah sebuah terobosan yang luar biasa. Sebuah visi kedepan yang akan melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa ini. Dan hal ini telah dilakukan oleh PEMDA Provinsi Bali. 

Mereka sudah beberapa langkah di depan PEMDA yang lainnya di Indonesia. Jadi jangan heran kalau ke depannya nanti adalah para warga Bali yang paling siap untuk menjadi pemimpin bangsa ini.

Uniknya lagi, SMA Bali Mandara ini merupakan hasil kerja sama antara PEMDA Bali dengan Sampoerna Academy, yaitu bagian dari perusahaan Rokok Sampoerna yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan di bidang pendidikan di Indonesia. 

Sekolah ini didirikan pada tahun 2011, di mana Pemda Bali menyiapkan lahan untuk mendirikan sekolah itu, sementara Sampoerna Academy menanggung biaya operasionalnya.

Mengapa hal ini perlu saya sebutkan, adalah karena beberapa waktu lalu terjadi heboh karena menteri pendidikan Indonesia memilih perusahaan rokok Sampoerna untuk ikut terlibat dalam usaha pelatihan pendidikan di Indonesia, mungkin dikarenakan demi beberapa alasan, seperti misalnya alasan SARA atau karena ketidak tahuan saja.

Saya sama sekali tidak ada kaitannya dengan PEMDA Bali karena saya bukan orang Bali. Saya juga tidak ada kaitannya dengan perusahaan rokok Sampoerna, karena saya memang sama sekali tidak pernah merokok dan bahkan saya sangat kurang senang kalau ada orang yang merokok di dekat saya.  

Saya pun sama sekali tidak ada kaitannya dengan pak Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan dan saya haqul-yakin bahwa beliau juga tidak kenal siapa saya.

Yang saya kemukakan ini adalah semata-mata berdiri pada posisi di tengah dan hanya menginformasikan suatu kebenaran. Yang perlu saya sampaikan adalah beberapa hal berikut: bahwa atmosfir SARA yang masih tinggi di Indonesia, visi dan misi PEMDA Bali yang jauh di depan PEMDA lainnya di Indonesia, pengabdian dan sumbangsih perusahaan rokok Sampoerna terhadap dunia pendidikan di Indonesia, dan terobosan-terobosan oleh pak Nadiem yang sering membuat orang lain menjadi gerah.

Yang pertama adalah atmosfir SARA di Indonesia yang masih begitu tinggi. Mungkin banyak orang menentang keputusan pak Nadiem melibatkan pelatihan pendidikan ini adalah karena perusahaan Sampoerna itu dimiliki oleh orang Cina. 

Padahal jujur saya katakan, memang orang-orang Tionghoa itu banyak yang licik dan bahkan saya pribadipun semenjak kecil beberapa kali menjadi korban dari kelicikan mereka. 

Tetapi perlu diingat, bahwa tidak semua orang Tionghoa itu licik, bahkan banyak juga dari mereka yang berhati emas. Dan juga kita harus sadar, bahwa semua manusia di dunia ini dan suku-suku di Indonesia itu ya seperti itulah kenyataannya, ada yang licik dan ada juga yang berhati baik. Jadi jangan digeneralisasikan. Itu sama sekali bukan karena etnisnya atau bangsanya, tetapi semata-mata adalah karena factor orangnya secara pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun