Mohon tunggu...
rojin sabas pitaha
rojin sabas pitaha Mohon Tunggu... -

aku pernah sendiri. kutatap langit hitam,lalu semua diam. maka, sebenarnya hari-hariku adalah permulaan yang tak pernah selesai, sebab aku belum bisa apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ratu dan Batu

13 Mei 2016   15:41 Diperbarui: 13 Mei 2016   15:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika benar ka’bah dianggap sebagai rumah-Nya.

Mengapa tuhan bersemayam dalam batu..?

Adakah karena manusia tak dapat melihat-Nya.

Lalu,untuk bisa membangun hubungan dengan-Nya.

Manusia membutuhkan sebuah perantara.

Namun,ternyata membangun hubungan dengan batu.


Tentu beda dengan membangun hubungan dengan tuhan itu sendiri.

Nyatanya,manusia tetaplah gelisah dan menderita.

Karena ruh-Nya yg ditiupkan kedalam dirinya.

Hanya bisa mendapatkan keselarasan hidup bersama-Nya.

Yg senyawa bukan pada yg selain-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun