Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Omnibus Law di Tengah Pandemi?

6 Oktober 2020   23:49 Diperbarui: 7 Oktober 2020   00:07 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja dan produk Aseng (kol.Pri)

Omnibus Law UU Cipta Kerja atau UU Tenaga Kerja atau apapun itu namanya, yang di sahkan di tengah pandemi ini telah membuat heboh lini media sosial dan bahkan dunia nyata. Pro dan Kontra bersliweran dengan pendapat masing-masing. Untuk itu saya akan sedikit beropini tentang hal ini.

Anda tahu tentang UU Cipta Kerja ini? Sudah baca seluruhnya? Belum? coba baca dulu yang lengkap agar tidak termakan aneka meme hoax yang beredar..

Apakah anda tau, UU Cipta Kerja ini, kalau tidak dibuat dan disahkan dalam waktu singkat, sangat membuka kemungkinan investor akan kabur.. karena kejelasan penanaman modal tidak ada...

Lalu Pemerintah berpihak pada investor? Harus! 

Coba gunakan logika, kalau mereka para investor tidak ada, tidak membuka usaha disini, lalu lapangan kerja juga tidak akan ada.. yg mau bikin usaha siapa kalau undang-undangnya tidak menguntungkan mereka..

Liat berapa banyak usaha yg sudah tutup sekarang, terutama setelah era pandemi. Bersyukurlah kalian wahai orang-orang yg masih dipekerjakan. Banyak yg bingung mau makan besok pakai apa, itu juga kalau hari ini bisa makan.. Kondisi keuangan saya sebagai fotografer saja drop banget saat ini. No job dari bulan Maret (curcol).

Untuk Industri yang menyerap banyak tenaga kerja, saat ini kita bertarung dengan luar negeri, sudah jadi rahasia umum bahwa daripada pengusaha bikin pabrik di Indonesia, lebih baik bikin pabrik di luar negeri. Tenaga kerja sana lebih produktif dan gak demo melulu..

Nyata lho ini.. bahkan sebelum pandemi satu persatu pabrik tutup dan pindah kalau gak ke cina ya ke thailand atau Vietnam yg biaya buruh lebih rendah namun lebih produktif..

Bayangin ada buruh pabrik yg minta gaji 11 juta belum termasuk tunjangan.. lhaaa.. buruh minta segitu gimana ke atasnya? Mana kuat perusahaannya.. tutup aja tuh pabriknya sekalian.. terus nasibnya gimana?

Misalnya anda seorang buruh dan ikut demo karena diajak serikat buruh, tapi apakah anda berpikir kalau yg anda lakukan justru merugikan diri anda sendiri.

Anda minta nasib anda sebagai buruh dipikirkan, tapi anda tidak berpikir kualifikasi anda seperti apa? Nilai anda buat perusahaan seberapa? Apakah anda layak dibayar sesuai dengan tuntutan anda...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun