Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan ketika mereka baru belajar menulis. Jika anak masih kesulitan menulis, sehingga belajarnya terganggu, kondisi ini harus diperhatikan. Alasannya mungkin disgrafia.
Disgrafia adalah gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan dalam menulis dan mengeja. Kondisi ini bukanlah gangguan jiwa melainkan masalah pada fungsi otak yang memengaruhi kemampuan motorik halus saat menulis, sehingga penderita disgrafia kesulitan mengkoordinasikan pikiran dan otot tangan saat menulis. Disgrafia biasanya dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Gejala khas disgrafia adalah tulisan tangan yang tidak jelas dan sulit dibaca. Namun, orang dengan tulisan tangan yang berantakan mungkin tidak mengalami disgrafia. Selain tulisan tangan yang sulit dibaca, penderita disgrafia juga memiliki gejala berikut:
1. Kesulitan mengungkapkan kata atau kalimat secara tertulis
2. Mereka sering melakukan kesalahan ketik atau salah ketik, seperti huruf atau kata yang hilang
3. Font yang dihasilkan dapat berupa campuran huruf miring dan kapital
4. Sering menggunakan tanda baca yang salah
5. Kesulitan menulis batas atau spasi antara kata dan kalimat
6. Tulisan sering dihapus berulang kali
7. Cenderung menulis dengan lambat
8. Seringkali menempel sangat erat pada dokumen, yang dapat menyebabkan kram tangan