Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lindungi Anak dari Konten "Biru", Kebebasan yang Tabu

13 April 2022   16:05 Diperbarui: 14 April 2022   05:16 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi adiksi terhadap gadget. (sumber: pixabay.com/mohamed_hassan)

Lebih dari sekedar kegagalan, dengan berkembangnya budaya pornografi anak dan kejahatan seksualitas pada anak, Jepang telah membuat sebuah lingkaran setan.

---

Ilustrasi menjebol pagar pembatas sensor. Sumber: share.america.gov
Ilustrasi menjebol pagar pembatas sensor. Sumber: share.america.gov

Menurut saya, konten "biru" ini akan tetap ada selama adanya permintaan. Sulit untuk menghilangkan konten "biru" secara tuntas dari dunia maya. Bila pun dilarang, pasti tetap ada jalan untuk mengaksesnya selama ada kemauan, seperti halnya pembajakan. 

Bahkan China dengan The Great Firewall-nya pun kalah dengan VPN. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah berusaha sebisa kita untuk mencegah dan menjauhkan anak dan saudara/i kita dari paparan konten tersebut.

Sumber: [1], [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun