JURNAL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONALÂ
MENGAPA PSE ITU PENTING?
DISUSUN OLEH:
Â
MEKA NUELLA TURNIP, S.Pd.K_334
MAHASISWA PPG BATCH 1 LPTK IAKN TARUTUNG
Â
 DOSEN PEMBIMBING/FASILITATOR:
DORLAN NAIBAHO, M.Pd.KÂ
MENGAPA PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL PENTING?
- PENDAHULUAN
       Perkembangan sosial anak Sekolah Dasar ditunjukkan adanya perubahan pada bentuk sikap/perbuatan serta perluasan korelasi antara teman sebaya, anak juga mulai menjalin korelasi dengan sahabat seusianya atau kawan satu kelas, sehingga ruang gerak sosialnya semakin luas. Perkembangan sosial pada anak ditandai dengan proses pencapaian kematangan dalam kehidupan sosialnya, bagaimana dia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, berinteraksi dengan lingkungannya dan mengikuti aturan yang terdapat pada lingkungan sosialnya.[1] Perkembangan emosional adalah perkembangan yang mana emosi adalah faktor yang dominan dalam mendorong sikap seseorang, begitu juga perilaku belajar. American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa perkembangan emosi mengacu pada kemampuan anak agar mempunyai pengetahuan dalam mengelola serta menampilkan emosi secara baik misalnya ungkapan emosi yang baik juga emosi yang tidak baik, anak bisa berinteraksi dengan temannya serta orang yang dewasa .[2]
Â
       Pembelajaran Sosial emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif atas seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa yang berada pada lingkungan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran Sosial emosional bertujuan untuk : memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta, membuat keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial emosional adalah hal yang sangat penting. Pembelajaran ini berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah, sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang baik.
Â
       Berdasarkan pemaparan di atas, pembelajaran sosial-emosional memiliki peran yang penting pada bidang akademik peserta didik. Sehingga, pembelajaran sosial-emosional dapat menjadi pertimbangan untuk diimplementasikan dan diintegrasikan dengan mata pelajaran di sekolah, terutama pada mata pelajaran dengan hasil belajar yang rendah. Penerapan pembelajaran sosialemosional akan membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dan penyesuaian dengan kurikulum serta budaya sekolah.
Â
Â
- Â METODE
Â
     Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu studi pustaka.[3] Menurut bahwa metode studi pustaka adalah suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pencarian dan membaca berbagai buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan permasalahan yang diinginkan penulis. Penulis juga mengambil  sumber-sumber dari jurnal online yang relevan  dengan materi yang dibahas  penulis.
Â
HASIL DAN PEMBAHASAN
Â
PENGERTIAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Â
     Pembelajaran Sosial Emosional merupakan pembelajaran yang bertujuan melatih kompetensi sosial emosional peserta didik sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional.
Â
     PSE sangat penting karena dengan perkembangan sosial dan emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dan belajar lebih baik, serta kegiatan sosial lainnya. PSE memiliki peran penting dalam kehidupan sekolah. Setiap warga sekolah harus terlibat dengan PSE yang baik dapat mengelola emosi mereka dengan baik, berinteraksi dengan orang lain dengan efektif, dan membuat keputusan yang tepat dalam situasi sosial yang kompleks, adanya pengembangan aspek sosial-emosional yaitu membantu anak untuk mengekspresikan diri. Anak-anak cenderung mengikuti tingkah laku dan cara berbicara orang di sekitarnya. Namun, anak tidak tahu bahwa itu baik atau tidaknya. Jadi, kamu bisa membantu si kecil untuk mengungkapkan emosinya sendiri. Singnifikasinya Untuk memberikan pemahaman, Penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi. Menetapkan dan mencapai tujuan positif.
Â
Strategi penerapan Pembelajaran Sosial Emosional
Â
     Pembelajaran Sosial Emosional adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal anak dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar.[4]
Â
     Bagaimana strategi pembelajarannya? Cara menerapkannya ada 4, yakni dengan 1) Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit; 2) Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid; 3) Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid; dan 4) Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain dan lingkungan. Seperti apa itu akan dilakukan oleh guru, tendik dan kepala sekolah di sekolah? (PGP Angkatan 3: 2021). Pada contoh kali ini kita hanya memberikan gambaran untuk cara yang ke-3 yakni: Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid.[5]
Â
TUJUAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)
Â
     Adapun Tujuan PSE antara lain:
Â
- Menunjukkan pemahaman tentang pentingnya keterampilan sosial emosional terhadap pengembangan diri dan professional seorang guru
- Menunjukkan pemahaman tentang pentingnya pembelajaran sosial emosional  (PSE) dalam proses pembelajaran
Â
Mendeskripsikan hubungan antara pembelajaran sosial emosional dengan penguatan karakter profil pelajar Pancasila.
Â
- KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL Â (CASEL)
Â
Ada 5 Kompetensi sosial emosional, yaitu:
Â
- Kesadaran diri  (Self awarenes)
- Kesadaran sosial (Social awarenes)
- Pengolaan diri (Self Management)
- Keterampilan relasi (Relationship Skills)
- Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab (Responsible Decision - Making )
Â
Â
KETERAMPILAN SOSIAL EMOSIONAL (KSE)
Â
KSE sangat membantu  setiap individu yaitu peserta didik maupun pendidik
Â
- KSE membantu setiap individu beradaptasi dengan lingkungan
Membantu peserta didik atau pendidik menghadapi situasi sosial
Â
Â
- KSE membangun hubungan yang sehat
Membantu peserta didik atau pendidik membangun hubungan
 Â
Â
- KSE membantu mencapai kesuksesan
Membantu peserta didik atau pendidik dalam meningkatkan tujuan
 Â- Â
- KSE membantu individu menjadi pribadi yang baik
Membantu peserta didik atau pendidik dalam berkontibusi secara positif dalam
 Â
Â
Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional ( PSE ) dalam proses Pembelajaran
Â
Sebagai pendidik, perlu untuk terus meningkatkan serta mengembangkan kemampuan diri dan terus dan terus berkolaborasi denga rekaan sejawat, melibatkan peran serta orang tua dan melakukan evaluasi secara berkala.
Â
Perencanaan yang matang yang dibuat oleh pendidik sangat diperlukan guna membuat penerapan PSE yang efektif. Pendidik juga engintegrasikan ke dalam kurikulum, Â dan memilih aktivitas yang sesuai dengan fase pembelajaran serta minat peserta didik.
Â
DAMPAK PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Â
     Dampak pembelajaran sosial emosional antara lain:
- Menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung.
- Â Â Â Â Â Hal ini bisa tercipta dengan adanya kolaborasi antara pendidik dengan rekan sejawat , peserta didik dan orangtua.
- Kesejahteraan mental peserta didik.
- Â Â Â Â Â Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik mendorong pengembangan keterampilan sosial emosional yang penting untuk kesejahteraan mental peserta didik
- Membentuk sikap positif , Â penuh empati terhadap orang lain dan bertanggung jawab
     Hal ini dapat dibentuk dengan contoh teladan dari seorang pendidik. Dengan keteladanan yang diberikan pendidik, maka peserta didik dapat menirunya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Â
Â
KESIMPULAN
Â
     Pembelajaran Sosial Emosional merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk melatih kompetensi sosial emosional peserta didik sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional yang dapat mengantarkan mereka menjadi individu-individu yang unggul dalam bidang akademik maupun sosialnya. PSE perlu diterapkan di Indonesia secara menyeluruh, tidak hanya di beberapa institusi pendidikan yang sudah mengenal konsep PSE ini namun dalam penerapan PSE memang sangat selaras dengan tujuan pendidikan nasional dan cita-cita pendidikan yang dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara dan dapat membantu dalam mencetak pelajar Indonesia yang unggul dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam menerapkan PSE, guru dapat menggunakan berbagai macam teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung maupun yang akan berlangsung, tujuan pembelajaran, kompetensi sosial emosional yang ingin dilatih pada setiap peserta didik yang diajarkan dimana guru dapat mendesain sendiri atau memodifikasi teknik-teknik PSE yang tepat dengan mengkolaborasikannya dengan metode yang lainnya.
Â
Â
REFERENSI
Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar : Masalah dan Perkembangannya. Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2)
Nurmalitasari, F. (2015). Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia Prasekolah. Buletin Psikologi, 23(2), 103. https://doi.org/10.22146/bpsi.1056
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. doi:ISBN 979-8433- 71-8
Weissberg, R. P., Durlak, J. A., Domitrovich, C. E., & Gullotta, T. P. (2015). Social and emotional learning: Past, present, and future.
CASEL. https://casel.org/what-is-sel/approaches/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI