Mohon tunggu...
Tonnly Mejuah Juah
Tonnly Mejuah Juah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

AAL IZZ WELL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kejamnya Ibu Tiri Tak Sekejam Ibu Kota

6 Desember 2010   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:59 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12916067902027537690

[caption id="attachment_78696" align="alignleft" width="241" caption="gambar illustrasi"][/caption] Seumpama bila kita banding-bandingkan antara Ibu tiri versus ibu kota, kira kira kejaman yang mana? Ibu tirikah atau ibu kota? Ibu tiri bisa juga disebut sebagi ibu yang tak asli, ibu yang tidak melahirkan kita sesungguhnya, tapi karena ayah kita menikahinya (wanita) maka jadilah ia (wanita itu tadi) ibu dirumah kita, tepatna ibu tiri. Seperti yang sering tergambar dicerita-cerita di tv terutama di cerita Bawang Merah dan Putih, maka akan sangat jelas bagaimana perilaku seorang ibu tiri, walaupun secara keseluruhan dan kenyataan dilapangan tak semua ibu tiri sejahat dan sekejam itu, ada sebagian ibu tiri yang baik juga tapi mungkin karena secara general ibu tiri selalu dilakonkan dengan yang jahat-jahat maka kita pun secara langsung terbawa arus dan pemberitaan yang mungkin belum tentu benar adanya. Tapi walaupun begitu, di kasus ini juga ibu tiripun selalu digambarkan dengan seorang ibu yang kejam terhadap anak-anaknya (bukan anak yang ia lahirkan sendiri). Ibu tiri sering menyiksa anak-anaknya, menyuruhnya untuk bekerja keras sementara ia tidak. Kesimpulanya si anak pasti menderita disana. Tapi satu yang aneh bahwa sang ibu tiri hanyalah bersikap kejam kepada anaknya (anak tirinya) bila sang suami tak ada. Bila sang suami dirumah bersama mereka maka ia kan berubah menjadi seorang yang amat penyayang dan berbaik hati. Yah biasa caper dan menyembunyikan aib. Setidaknya seperti itulah yang sering diungkap di tv. Lanjut ke ibu kota. Ibu kota adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan pusat dari suatu daerah, contohnya ibu kota dari Indonesia adalah Jakarta jadi pusat Indonesia adalah Jakarta. Kira-kira seperti itu. Bila dibandingkan dengan kota-kota lain maka ibu kota (umumnya) jauh lebih besar, rame, bagus dan seakan akan menjanjikan pada setiap anak (orang-orang) bahwa kesempatan besar untuk berubah menjadi baik (umumnya finasial) bisa ia berikan, bisa didapatkan disini. Tapi kenyataanya belum tentu. Malah sebaliknya di ibukota semuanya harus di lihat dengan uang, buang air saja bayar, jalan kesini harus mengeluarkan duit juga, kehidupan di ibu kota jauh lebih keras dan sadis. Banyak sekali pergesekan di sesama penghuninya, bagi yang tak mampu tak ada kata maaf bagimu, tak ada rasa sungkan. Sudah jatuh malah ditimpa tanggapun itu sudah biasa di ibu kota. Tidak ada sifat kebaikan ditunjukkanya walaupun hanya sebuah kepura-puraan layaknya ibu tiri didepan suaminya, ya iyalah ibu kota tak bisa pura-pura karena ia tak punya suami sebagai bapak kota. Tak ada. Hanya orang yang berkuasa, besar dan tak putus harapan dan semangat kerja keras yang kemungkinan bertahan dan menang dari pergesekan. Jadi sadis bukan. Tak ada ampun. Bagi kami orang kecil ini, maka ibu kota setiap saat siap untuk mencekik kami lewat peraturan dan ketentuan yang ia perbuat. Jadi bila kami tak kuat kemungkinan ibu kota bisa mendepak kami, layaknya amazon ke wikileaks. Jadi bila kita bandingkan antara kedua ibu ini, maka mereka jauh berbeda. Walaupun pada umunya ibu identik dengan mengayomi dan mengajari tapi kali ini mungkin jauh berbeda. Jadi kejaman yang mana? Sudah pada tentu bahwa ibu kota jauh lebih kejam dan tak berperasaan dibanding dengan ibu tiri. Benarkah demikian, semoga anda tidak takut untuk bertemu ibu kota. Haruskah kita buatkan bapak kota jadi ibu kota bisa sedikit lebih baik pada kita? Salam asli, sumber gambar

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun