"Iya," jawab Vivi singkat.
"Wah, faedah banget ya sahurmu," komentar Annisa. "Aku sih sahur cuma bangun, makan, solat, trus tidur lagi."
"Ya itung-itung nabung buat lebaran, Sa. Lagian bangun pagi-pagi sayang aja kalau cuma buat makan," kata Vivi sambil memasukkan sesuap nasi terakhirnya. "Kamu seneng, ngomong-ngomong?"
Annisa menganggukkan kepalanya.
"Besok aku ikutan lagi, ya?" pinta Annisa. "Di sini, aku bisa lihat berbagai orang berinteraksi dan mendengar berbagai macam cerita. Ngasih inspirasi buat tulisanku."
Vivi tergelak.
Vivi dan Annisa bekerja di sebuah kantor media daring ternama di sebuah kota besar. Vivi merupakan seorang ilustrator dan Annisa adalah penulis konten.
"Baguslah," kata Vivi. "Jadi lebih bermanfaatkan waktu sahurnya?"
Annisa mengangguk.
"Menurut aku yah, sebenarnya pekerjaan itu banyak, lho," kata Annisa. "Kenapa pengangguran yang suka ribut di media sosial itu gak liat peluang ini yah? Berjualan, atau menawarkan jasa tertentu yang sebenarnya sepele namun orang butuh..."
"Ya kalo mereka mau berfikir dan bergerak sih sebenarnya ada aja pekerjaan," kata Vivi. "Kan Allah menyebarkan rejekinya di seluruh penjuru bumi."