Contoh Aplikatif (Pelajaran Badminton):
Guru dapat merancang berbagai metode penilaian:
Observasi praktik: Mengamati murid saat melakukan servis, forehand, dan backhand dalam latihan atau mini game. Guru membuat daftar cek untuk memastikan teknik dasar dilakukan dengan benar.
Penilaian teman sebaya: Murid diminta menilai teknik teman saat berlatih, berdasarkan kriteria yang telah disepakati (misalnya posisi badan, akurasi pukulan, ketinggian servis).
-
Tes pengetahuan: Murid menjawab kuis singkat tentang aturan permainan, skor, dan posisi pemain.
Portofolio video: Murid mengirimkan rekaman video saat latihan mandiri untuk mendapatkan umpan balik guru.
Tahap 3: Merencanakan Pengalaman Belajar dan Strategi Pembelajaran
Tahap ketiga adalah merancang metode mengajar dan pengalaman belajar yang sesuai untuk membawa murid ke capaian yang ditetapkan. Guru perlu memikirkan konten yang menarik, aktivitas yang melibatkan, dan strategi pengajaran yang efektif. Penting juga untuk menyusun rangkaian pembelajaran (learning sequence) yang logis dan saling berkaitan.
Contoh Aplikatif (Pelajaran Badminton):
Pemanasan tematik: Guru mengaitkan pemanasan dengan gerakan yang digunakan dalam badminton, seperti lunges (gerakan kaki) dan shoulder rotations (untuk fleksibilitas bahu).
Demonstrasi dan eksplorasi: Guru memperagakan teknik dasar dengan perlahan, lalu murid mencoba dalam kelompok kecil, disertai umpan balik langsung.
Permainan kecil: Misalnya, bermain "rally sebanyak-banyaknya" dalam 1 menit dengan pasangan, agar murid terbiasa menjaga konsistensi pukulan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!