Mohon tunggu...
Meiriani Cahya
Meiriani Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa

suka menulis, dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Horor

Aku dan Mereka

15 Oktober 2025   02:05 Diperbarui: 15 Oktober 2025   02:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Sejak kecil, aku tidak bisa membedakan antara mereka dan manusia. Bagi mataku saat itu, wujud mereka sama persis-seperti manusia pada umumnya. Baru ketika aku duduk di kelas 1 SD, aku menyadari bahwa apa yang kulihat ternyata bukan sepenuhnya makhluk hidup. Mereka hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja.

Mungkin ceritaku terdengar aneh, dan tidak semua orang akan mempercayainya. Tapi bagiku, itu wajar. Setiap orang berhak untuk percaya atau tidak. Aku hanya ingin berbagi tentang bagaimana awalnya aku bisa berkomunikasi dengan mereka.

Dulu, aku pun sempat menyangkal semuanya, Aku berada di antara percaya dan tidak. Namun, setiap kali aku mencoba untuk tidak mempercayai keberadaan mereka, justru semakin banyak hal yang membuatku yakin bahwa mereka memang ada. Hingga akhirnya, ketika aku duduk di kelas 6 SD, aku bertemu sosok yang sangat menginginkanku-hingga membuat keluargaku harus memanggil seseorang yang bisa membuatnya lepas.

Sejak kejadian itu, kepekaanku semakin kuat terhadap mereka. Aku mulai bisa melihat lebih banyak wujud dengan jelas. Mereka datang silih berganti, seolah ingin ku dengar tetapi mereka hanya berpura-pura meminta tolong(?) agar bisa tenang. Namun, belakangan aku menyadari bahwa itu hanyalah cara mereka untuk menipuku, agar aku lengah dan mereka bisa menguasai tubuhku sepenuhnya.

Seiring waktu, aku mulai terbiasa dengan keberadaan mereka. Saat SMA, aku bertemu dengan seorang teman yang ternyata memiliki kemampuan serupa. Ia sudah jauh lebih memahami dunia itu, dan perlahan mengenalkanku pada hal-hal yang sebelumnya tidak kumengerti. Dari dialah aku mengetahui alasan mengapa mereka begitu menginginkan tubuhku.

Sebagian dari mereka, ingin menebus dosa-dosa yang telah mereka perbuat semasa hidup. Namun, tidak semuanya demikian. Ada juga yang hanya ingin menikmati kehidupan kembali, bahkan ada yang berniat menggunakan tubuhku utuk membalas dendam mereka di dunia. Beruntunglah, temanku itu mengajariku banyak hal: bagaimana mengedalikan mimpi, membaca karakter seseorang, hingga melihat tanda-tanda tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Yang paling penting, ia mengingatkanku untuk selalu tahu batas antara dunia mereka dan dunia manusia.

Meski begitu, sosok yang dulu pernah begitu menginginkanku itu masih ada-hingga kini. ia terus mencoba mengambil alih tubuhku, dan aku tidak tahu sampai kapan hal ini akan berlangsung.

sekali lagi, aku tidak memaksa siapa pun untuk percaya dengan apa yang kualami. Aku hanya ingin berbagi pengalaman-sebuah kisah tentang bagaimana rasanya hidup di antara dua dunia yang berbeda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun