Hari terkahir Masa Ta'aruf (MATAF) 2025 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta ditutup dengan Social Movement yang penuh energi dan inspirasi. Dua narasumber hadir mengisi sesi materi yang mengupas tuntas peran perguruan tinggi di era digital dan revolusi industri, serta membagikan "3 Formula Rahasia" untuk mengubah generasi rebahan menjadi generasi emas. Kehadiran mereka menjadikan penutup MATAF Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta menjadi momentum bagi mahasiswa baru untuk membuka wawasan dan menginspirasi para mahasiwa baru.
Pemateri 1
Bapak Irfan Amalee dengan tema materi yang dibawakan "3 Formula Rahasia Ubah Generasi Rebahan Jadi Generasi Emas". Dalam materi yang disampaikan beliau menekankan bahwa, sebelum melangkah jauh kita perlu memahami 4 hal mendasar dalam hidup: passion (minat), mission (misi hidup), profession (pekerjaan) serta vocation (panggilan jiwa) keempatnya harus saling terhubung agar langkah kita punya arah dan keseimbangan. Beliau juga mengingatkan pentingnya kebiasaan sederhana seperti "tidak tidur setelah subuh" dan menunda instant dopamine (hormone bahagia), karena kebiasaan kecil itula yang membentuk disiplin besar.
Bagaimana kita mampu mengubah sesuatu yang besar jika hal kecil saja masih sering kita abaikan?
Semangat membara di awal tanpa konsistensi akan mudah padam. Lebih baik 1% setiap hari secara konsiten daripada melompat tinggi lalu jatuh kelelahan. Beliau pun menutup materi nya dengan pesan "habiskan jatah gagal mu" karena disanalah ruang belajar dan pembentukan karakter sebenernya.
Pemateri 2
      Bapak Dr. Punang Amaripuija, S.E, S.T., M.I.T dengan materi nya yang berjudul "Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri", dengan materi yang dibawakannya menambah wawasan mahasiswa baru dengan contoh-contoh konkret perkembangan teknologi. Beliau menyoroti kemajuan 3D printing yang kini sudah ada dibidang medis yaitu "bioprinting" di mana jaringan tubuh dapat dicetak untuk kepentingan riset dan pengobatan. Beliau juga mengajak peserta mengenal konsep hyperloop yaitu sistem transportasi super cepat yang mengubah perjalanan lama menjadi lebih efisien. Tak ketinggalan pembahasan tentang Artificial Intelligence (AI) yang kini sudah mampu membantu pengambilan keputusan hingga menjawab persoalan hukum sekalipun. Namun, beliau juga mengingatkan meski banyak mahasiswa memanfaatkan AI, transparansi tetap penting karena dosen pun dapat memeriksa jejak penggunaanya. Pesan terakhir sebelum menutup materinya beliau menyampaikan teruslah mempelajari hal-hal yang memang kita pelajari dan minati supaya teknologi menjadi bekal bukan sekedar tren yang lewat.
      Hari penutupan Masa Ta'aruf Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melalui dua pemateri yang sama-sama hebat dan menginspirasi para mahasiswa baru serta banyak pesan yang dapat dibawa pulang. Semoga dari sini semua bisa lebih siap menjadi mahasiswa Univeristas 'Aisyiyah Yogyakarta yang peduli, kreatif, dan berani mencoba hal baru.
     Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI