Mohon tunggu...
Meilawati Indah Ramadhani
Meilawati Indah Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - @meilawt_ir

Pendidikan Sosiologi A; Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Gerakan Hijrah di Kalangan Pemuda Muslim

17 Juni 2021   10:17 Diperbarui: 17 Juni 2021   10:22 3174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

D. Simpangan Tren

Ditengah kepopuleran Hijrah dalam kalangan pemuda muslim dengan keberislamanya, perilaku 'Hijrah' sendiri seakan telah kehilangan makna substansi asalnya. Imam Abu Dawud dalam riwayatnya menekankan bahwa Hijrah adalah proses, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan meningkatnya gerakan Hijrah pada masyarakat hari ini memunculkan cenderung simbolik, sehingga menguatnya gerakan Hijrah juga turut memunculkan tren Fashion Muslimah yang melekat dengan gaya Hijab panjang lengkap dengan niqab bagi perempuan. Sedangkan bagi seorang muslim, memanjangkan jenggot dan mengenakan celana diatas mata kaki seakan telah menunjukan status sosialnya sebagai pemuda muslim.

Secara sederhana Hijrah hanya dipahami sebagai pendisiplinan tubuh oleh imperatif syariah. Pada umumnya yang menjadi sasaran utamanya adalah tubuh perempuan yang dianggap sebagai aurat dan sumber kemerosoton moral yang harus terlebih dulu didisiplinkan. Apapun itu, konsep hijrah disederhanakan sedemikian rupa dan berhenti sebatas reparasi mental di ranah personal melalui serangkain pendisiplinan yang cenderung bias gender, dan tentu ahistoris.(Murdhato: 2018).

Menurut Quinton Temby yang merupakan seorang peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura, ia mengemukakan pendapat mengenai gerakan Hijrah ini dengan "Komersialisasi Hijrah "(Yuniar: 2019).

Menurutnta "Gerakan hijrah lebih seperti sebuah spektrum, di salah satu sisi, gerakan itu adalah bentuk kebangkitan Islam yang marak di antara kelas menengah dan mahasiswa, dan dilakukan oleh anak-anak muda yang mencari ekspresi iman mereka dengan mendamaikan Islam dan semua jenis budaya anak muda, termasuk musik," hal tersebut disampaikan dengan merujuk pada ajaran Islam Syafi'i yang dianut oleh sebagian besar Muslim di Indonesia. "Diujung lain dari spektrum itu adalah Salafisme, yang jauh lebih tidak toleran terhadap beberapa aspek budaya kontemporer, terutama musik." (Yuniar:2019).

Meningkatnya tren Hijrah dikalangan masyarakat dapat pula dilihat dengan bergesernya tren fashion hariini. Melihat perempuan berjilbab lebar dan panjang kini bukan lagi menjadi pemandangan yang langka. Mengenakan Hijab besar lengkap beserta niqab bukan karna proses pemahaman nilai syariat keagamaan, namun pengenaan Hijab Besar adalah kebutuhan style fashion.

Di ranah ekonomi politik, hijrah juga telah dipakai sebagai alat legitimasimenudukung perampasan tanah sebagaimana terjadi di Kulonprogo. Cak Nun (Emha Ainun Nadjib), salah seorang budayawan kondang, dengan sengaja mempolitisir konsep hijrah sebagai alat legitimasi penggusuran tanah untuk pendirian bandara NYIA di Kulonprogo. (Murdhato: 2018).

Dalam momentum politik lalu, gerakan Hijrah ini juga turut menjadi bagian penting dalam menentukan siapa nantinya yang akan menjadi pemimpin negara. Kebijakan Prabowo dalam menggandeng kelompok-kelompok islam juga menjadi strategi pemenangan. Prabowo telah mengubah citranya sebagai seorang Muslim yang saleh untuk mendapatkan dukungan dari para Islamis, Sandiaga telah mengubah citranya sebagai santri yang hijrahdari latar belakang liberalnya sebagai investor dan pengusaha sukses yang memiliki gelar dari universitas AS. (Yuniar: 2019).

"Tim kampanye Prabowo mulai membuat citra baru untuk Sandi sebagai seorang Muslim yang 'dilahirkan kembali' menjadi Muslim yang saleh. Kisah-kisah dan foto-foto saat dia salat, mengunjungi makam para pendiriNU dan berpuasasunahmulai banyak beredar di media sosial. Pada akhir Februari lalu, beberapa pendukungnya di media sosial membandingkannya dengan Nabi Muhammad, yang dikenal sebagai pengusaha yang saleh.

E. Tren Hijrah dan Intoleransi Beragama

Tidak sedikit kasus-kasus intoleransi dalam masyarakat Indonesia, salah satunya adalah intoleransi dalam beragama. Fenomena-fenomena pembubaran paksa kegiatan kegamaan,pembakaran tempat ibadah, pelarangan penggunaan jilbab merupakan pemandangan yang nyata dalam masyarakat. Bukan hanya kepercayaan yang berbeda, justru munculnya sikap intoleran bukan hanya kepada pemeluk agama yang berbeda, namun juga mereka yang beragamasama. Begitu pula dalam merespond kemunculan Hijrah sebagai Tren dalam masyarakat, harus dilihat sebagai suatu kebangkitan islam yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun