Mohon tunggu...
Meilanie Buitenzorgy
Meilanie Buitenzorgy Mohon Tunggu... Dosen - Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Surat Ungu untuk Ahok, Akhir sebuah Trilogi

18 April 2017   07:19 Diperbarui: 23 April 2017   21:00 545058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka Hok, untuk terakhir kalinya gw minta, “JAGA MULUT LO!” Kali ini gw ngomong gak cuma pake toa tapi pake megafon, tepat di kuping lo. Gw haramkan elo nyebut “Al Maidah”, for the rest of your life, kecuali di dua tempat: kamar tidur lo dan ruang sidang pengadilan.

Hok,

Semua calon menjelang Pilkada mendadak relijius mendadak syar’i. Tapi, sungguh mengherankan kalau Cagub lawan lo, dengan kekayaan sekitar 7M, belum berhaji di usia 48. Padahal sendablek-ndableknya practicing Muslim, bawaannya pasti gatel pingin menuntaskan seluruh kewajiban lima rukun Islam a.s.a.p. Bahkan gw yang kere dan bolak-balik bunting dan lahiran ini mampu berhaji di usia 29 bermodal sisihan beasiswa S2, Euro demi Euro. Sebegitu pentingnyakah urusan dunia hingga ia mampu membangkang dari perintah Allah SWT?  Lalu timsesnya pikir, itu bisa ditutupi dengan label PECI. Tapi track record toh tak bisa bohong.  

Hok,

Seandainya lo tak menyebut Al Maidah 51 di Pulau Seribu, tentu pertarungan akan bisa dimenangkan dengan mudah dan efektif… Itulah sesal gw dan seluruh pendukung lo di seluruh pelosok bumi pertiwi.

Sudahlah. Nasi sudah jadi ketan. Hikmah dari semua ini adalah timbulnya kesadaran (yang agak terlambat) akan sosok musuh dalam selimut yang telah kita biarkan sejak era 80-an menanamkan pengaruhnya di kepala begitu banyak anak bangsa ini. Musuh itu bernama radikalisme. Radikalisme telah memecah belah antar umat sekaligus internal umat Islam. Radikalisme mengikis kecerdasan. Radikalisme menyuburkan industri hoax sekaligus merusak daya nalar generasi penerus bangsa ini.


Maka Hok, kemenangan lo bukan semata kemenangan Ahok-Djarot atas Anies-Sandi. Kemenangan lo bukan semata kemenangan mantan pemulung Ibu Susantiana memperjuangkan masa depan anak-anaknya. Www.youtube.com Bukan semata kemenangan calon pelayan atas calon pejabat. Bukan semata kemenangan rasionalisme dalam kontestasi rekrutmen pelayan publik.

Kemenangan lo adalah jaminan percepatan pembangunan Ibukota yang sudah tertinggal begitu jauh bahkan dari negara-negara tetangga yang dulunya jauh lebih kere dari kita. Kemenangan lo adalah jaminan efisiensi manajemen APBD. Di tangan manajer pintar sekaligus pelit seperti lo, bahkan membangun fly-over Semanggi pun tak perlu keluar modal sepeser pun APBD, hingga Menkeu Sri Mulyani pun memberi standing applause buat lo. Dengan filosofi “merangkul semua”, apa mampu Paslon lawan lo berhadapan dengan mafia anggaran di segala lini? Kita sudah mengalami 10 tahun, bahwa manajemen “merangkul semua” itu pada prakteknya adalah ketidakberdayaan dan tutup mata terhadap praktek bagi-bagi bancakan, demi harmoni politik. Masih mau mencoba manajemen model itu?

Kemenangan lo adalah jaminan perjuangan nyata pemberantasan kemiskinan yang mengangkat derajat kaum miskin ibukota. Kemenangan lo adalah jaminan perbaikan mental para petugas parkir dan sejenisnya yang tak lagi mau menerima tip karena sudah digaji dengan layak. Kemenangan lo adalah jaminan alih generasi old-fashioned birokrat ibukota ke tangan generasi penerus professional bermental pelayan rakyat.

Above all Hok, kemenangan lo adalah kemenangan bangsa ini melawan musuh bernama radikalisme, sektarianisme dan primordialisme.

Dan ketika kita memperjuangkan semua itu lewat dukungan ataupun coblosan untuk lo, apakah kita akan masuk neraka? Please, tak perlu kita meng-underestimate kemampuan Tuhan menakar hamba-hamba-Nya. Bukankah dalam hadits-nya Rasulullah bersabda “Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Gw percaya Hok, keshalihan sosial tentu takkan luput dari takaran Tuhan. Karena Islam adalah agama yang sangat mengedepankan pentingnya keshalihan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun