Mohon tunggu...
Meiga Artiawati Kadri
Meiga Artiawati Kadri Mohon Tunggu... Lainnya - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anggota Pasif dalam Suatu Organisasi

9 Maret 2022   09:57 Diperbarui: 9 Maret 2022   11:08 8752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Faktor personal atau pribadi ialah faktor yang paling banyak membuat anggota menjadi pasif dikarenakan setiap individu memiliki karakter, sifat, dan pola pikir yang berbeda. Terdapat beberapa macam masalah yang menjadi pemicu anggota memilih untuk pasif yakni:

  • Keras kepala atau egois

            Sifat keras kepala memang tidak dapat diubah secara instant, maka dari itu saran dari saya diperlukan adanya seseorang yang menjadi penengah atau seseorang yang dekat dengan individu tersebut untuk memberikan pengertian atau teguran bahwa saat berorganisasi penting untuk meminimalisir keras kepala atau egonya agar individu tersebut dapat memperbaiki dirinya dan tidak memilih untuk menjadi anggota pasif.

  • Perbedaan pendapat

Perbedaan pendapat memang sering terjadi saat sedang berdiskusi ataupun saat rapat, namun hal tersebut dapat menyebabkan anggota yang merasa gagasan atau pendapatnya kurang dihargai akan memilih untuk pasif dalam kegiatan itu. Oleh karena itu saran saya pada saat dilakukan rapat atau diskusi jika ada pendapat yang diutarakan maka harus dihargai setiap pendapat yang disampaikan atau yang diutarakan agar individu tersebut merasa bahwa pendapatnya tetap didengarkan dan dihargai.

  • Masalah antar individu

Masalah antar individu yang dimaksud jika terjadi kesenggangan antar keduanya karena terdapat masalah pribadi yang tidak memiliki hubungan dengan organisasi namun keduanya membawa masalah tersebut kedalam organisasi yang dapat menimbulkan masalah baru di organisasi misalnya salah satu individu tersebut memilih pasif karena tidak ingin bertemu ataupun berkomunikasi dengan individu lainnya. Saran saya hal tersebut harus segera diselesaikan dengan meminta keduanya untuk menceritakan masalah mereka agar dapat diberikan solusi dan juga seharusnya mereka lebih profesional lagi untuk membedakan mana masalah pribadi dan mana masalah organisasi.

            Faktor-faktor yang menyebabakan terjadinya konflik atau masalah sehingga anggota menjadi pasif karena adanya perasaan tidak enak antar anggota, terjadinya ketegangan antara individu maupun kelompok yang dapat menghambat komunikasi, dan dapat menghalangi kerjasama antar individu. Hal-hal tersebut memicu penurunan kerjasama suatu organisasi yang disebabakan kurangnya anggota aktif akibat dari konflik-konflik tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

           Seperti yang dikatakan pepatah bahwa pemecahan suatu masalah bukan berarti menghilangkan masalah atau konfliknya, melainkan menjadikannya sebagai pembelajaran agar terus bergerak maju dan mengalir bersama konflik tersebut. Terdapat 6 tipe untuk melakukan pengolahan masalah yang dapat dipilih dalam menanganinya yakni:

  • Avoiding merupakan suatu tipe yang cenderung untuk menghindari terjadinya masalah yang sensitif sehingga tidak menimbulkan masalah terbuka.
  • Accomodating merupakan tipe yang menyelesaikan masalah dengan mengumpulkan dan mengakomodasi pendapat-pendapat dari pihak-pihak yang terlibat dalam masalah tersebut dan kemudian akan dicarikan jalan keluarnya dengan mengutamakan kepentingan pihak lain atas dasar masukan yang diperoleh.
  • Compromising merupakan tipe yang menyelesaikan masalah dengan cara melakukan negoisasi terhadap pihak-pihak yang terlibat sehingga menghasilkan solusi atas konflik yang sama-sama memuaskan (lose-lose solution).
  • Competing merupakan tipe yang menyelesaikan masalah dengan bersaing untuk memenangkan masalah dan ada pihak yang harus dikorbankan demi kepentingan pihak lain yang lebih kuat (win-lose solution).
  • Collaborating merupakan tipe yang menyelesaikan masalah dengan membuat kedua pihak untuk bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan dengan tetap menghargai kepentingan pihak lain (win-win solution).
  • Conglomeration merupakan tipe yang menyelesaikan masalah dengan menggunakan dengan cara menggabungkan kelima tipe tersebut secara bersama-sama.

           Dari keenam tipe untuk menangani suatu masalah, menurut pandangan saya tipe yang paling cocok untuk permasalahan anggota yang pasif yakni tipe dua dan tipe lima, karena kebanyakan alasan anggota menjadi pasif disebabkan oleh kurangnya komunikasi antar anggota kepengurusan dan ketua dalam berorganisasi serta ketidaknyamanan anggota dalam ruang lingkupnya akibat orang yang berada disekitarnya maupun lingkungannya. Maka dari itu tipe dua dan tipe lima adalah penanganan masalah yang cocok untuk anggota pasif. Sebenarnya pemilihan tipe pengelolahan masalah tergantung presepsi, kepribadian dan kemampuan dari setiap individu tersebut.

          Solusi yang dapat saya berikan untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya permasalahan terkait anggota yang memilih menjadi pasif yaitu pertama setiap anggota harus lebih terbuka dengan anggota lainnya agar konflik yang ada tidak berlarut-larut lebih lama dan dapat diselesaikan dengan baik, kedua melakukan komunikasi dengan lancar agar dapat menghindari kesalahpahaman antar anggota dalam suatu organisasi dan juga lebih memudahkan untuk menyelesaikan masalah yang timbul, ketiga akomodasi yakni upaya untuk menyelesaikan suatu masalah dalam keadaan yang lebih kondusif atau keadaan tenang dan mendukung, keempat menyelesaikan setiap masalah yang timbul sampai tuntas, dan kelima setiap anggota harus mengendalikan egonya atau sifat keras kepalanya saat sedang berada dalam suatu kelompok atau sedang berdiskusi sebab salah satu pemicu konflik ialah kurangnya kesadaran diri dari tiap anggota.

        Kesimpulan yang dapat  diambil yakni anggota menjadi pasif dapat disebabkan oleh beberapa faktor, oleh sebab itu semua anggota dalam suatu organisasi serta ruang lingkupnya harus dapat menciptakan suasana yang nyaman untuk dirinya maupun untuk orang lain dan jika ada masalah yang timbul segeralah tangani untuk mencari jalan keluarnya karena tidak semua masalah dapat merugikan organisasi bila dikendalikan dan dicarikan solusi bersama dengan cepat agar nantinya  berujung pada keuntungan organisasi itu sendiri karena dapat mempererat solidaritas dari suatu organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun