Di bibir jurang resesi, hampir jatuh dalam jurang gelap resesi, Â namun kami tetap tersenyum
Jutaan tangan berpegangan erat, bersatu padu, menarik mereka yang hampir terjatuh. Tangan yang lain penuh sentuhan kasih, saling berbagiÂ
Jutaan lutut mencium tanah, Â jutaan bibir mengucap doa, naik ke langit ke tempat berdiam Sang Kuasa
Mulut-mulut melupakan cacian, Â mereka masih sibuk mengunyah makanan.Â
Lalu bibir-bibir anak negeri tetap tersenyum, negeri tercinta selamat dari maut di bibir jurang resesiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!