Mohon tunggu...
Meidita Andrilia
Meidita Andrilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak II Nama: Meidita Andrilia II NIM: 55521110042 II Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana

Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak II Nama: Meidita Andrilia II NIM: 55521110042 II Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Cara Memahami Peraturan Perpajakan Pendekatan Seni - Friedrich Schleiermacher

26 Mei 2022   14:59 Diperbarui: 26 Mei 2022   15:04 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Friedrich Schleiermacher dan Hermeneutika

Friedrich Schleiermacher (1768 - 1834) adalah keturunan kristen protestan yang lahir di Jerman pada tanggal 21 November 1768 dan meninggal dunia pada tanggal 6 Februari 1834. Friedrich Schleiermacher sering disebut sebagai Bapak Hermeneutika Modern. Friedrich Schleiermacher adalah putra Gottlieb dan Katharina-Maria (née Stubenrauch) Schleiermacher. Ayahnya, seorang pendeta militer Reformed (Calvinis), dan ibunya keduanya berasal dari keluarga pendeta. Friedrich Schleiermacher memiliki kakak perempuan, Charlotte, dan adik laki-laki, Carl. Dari tahun 1783 hingga 1785 Friedrich Schleiermacher menghadiri sekolah Persaudaraan Moravia (Herrnhuters), sebuah kelompok Pietistik yang berpengaruh, di Niesky. Dalam lingkungan ini, studi individual digabungkan dengan kesalehan berdasarkan sukacita keselamatan dan hubungan imajinatif yang jelas dengan Yesus sebagai Juruselamat, daripada (seperti dalam Pietisme yang berpusat di Halle) pada perjuangan untuk merasakan kesedihan dan pertobatan. Di sini Schleiermacher mengembangkan minat seumur hidupnya pada klasik Yunani dan Latin dan rasa khasnya tentang kehidupan religius. Kemudian Friedrich Schleiermacher menyebut dirinya seorang Herrnhuter “dari tatanan yang lebih tinggi.” Namun kesempitan yang tak bernyawa dan dogmatis dari seminari Moravia di Barby, yang Friedrich Schleiermacher hadiri dari tahun 1785 hingga 1787, bertentangan dengan semangatnya yang semakin kritis dan ingin tahu. Sebagai siswa yang rajin dan mandiri, Schleiermacher, bersama dengan studi teologisnya, memulai studi intensif tentang filsafat Immanuel Kant. Dalam epistemologinya (teori pengetahuan), meskipun tidak dalam etika dan agamanya, Friedrich Schleiermacher tetap menjadi Kantian sepanjang hidupnya. Setelah dua tahun Friedrich Schleiermacher pindah ke Drossen (Ośno), dekat Frankfurt an der Oder, di mana pamannya telah menjadi pendeta, dan mulai mempersiapkan ujian teologi pertamanya. Meskipun Friedrich Schleiermacher membaca lebih banyak dalam etika daripada dalam teologi, Friedrich Schleiermacher mengikuti ujiannya dalam teologi Reformed pada tahun 1790, mencapai nilai "baik" atau "sangat baik" di semua bidang kecuali dogmatis, bidang di mana Friedrich Schleiermacher kemudian memberikan kontribusinya yang paling orisinal.

Pada tahun 1785, Friedrich Schleiermacher melanjutkan studi teologi. Friedrich Schleiermacher dikenal sebagai mahasiswa yang pintar dan tekun serta pandai. Pada tahun 1790, Friedrich Schleiermacher lulus ujian teologi kristen dan bertugas untuk mengajar (pengajar ) sampai dengan tahun 1793. Selanjutnya, Friedrich Schleiermacher disibukkan dengan mempelajari teori dari pemikiran para tokoh besar seperti Immanuel Khan untuk kemudian dikritisi oleh Friedrich Schleiermacher. Karya Friedrich Schleiermacher yang diberi nama "On what Gives Values to Life dan On freedom" lahir dari kritikan - kritikan tersebut. Ia adalah seorang tokoh besar dan intelektual yang menunjukkan minat intelektualnya melalui banyak tulisan mengenai filsafat dan teologi. Ia adalah teolog dan juga filsuf Jerman. Friedrich Schleiermacher menjalin hubungan dengan dua orang wanita yang bernama Henriette Herz dan Eleonore Grunow. Hubungan mereka tidak berlangsung langgeng sehingga berakhir dan mereka berpisah. Friedrich Schleiermacher tinggal di Stolpe dan kemudian mengajar di Universitas Halle. Mata Kuliah yang Friedrich Schleiermacher ajarkan adalah etika. Pemikiran terpenting dimulai sekitar tahun 1805, pemikiran ini jauh melampaui kuliah bidang hermeneutika. Friedrich Schleiermacher kemudian mempublikasikan sebuah buku christmas eve dan kemudian memutuskan utk keluar dari Halle University untuk kembali lagi ke Berlin. Friedrich Schleiermacher lagi - lagi menerbitkan buku  yang berjudul  Occasional Thoughts on Universities in a German Spirit, together with an Appendix on One about to be Founded. Setelah hubungan yang dijalinnya dengan Henriette Herz dan Eleonore Grunow kandas dan berakhir, pada akhirnya Friedrich Schleiermacher menikah dengan Henriette von Willich, seorang wanita muda.

Friedrich Schleiermacher berkenalan dengan cendekiawan- cendekiawan  dan satrawan yaitu Rahel V, Von Humboldt, D. Viet, dan Friedrich Schlegel yang mereka semua memotivasi Friedrich Schleiermacher untuk menterjemahkan dialog plato. Pengaruh ini lah yang membuat Friedrich Schleiermacher tertarik dan memiliki minat terhadap hermeneutika. Salah satu gerakan yang kritis terhadap pencerahan abad ke 18 adalah gerakan romantisme. Para pemikir dari gerakan romantisme tersebut melihat maju nya peradaban kapitalis industrial Eropa sebagai suatu ancaman bahaya dan maju nya peradaban tersebut dipercaya  sebagai suatu kemrosotan bagi kelompok manusia. Maka dari itu, dari pada tergila - gila dengan industri, teknologi, sains, para pemikir dari gerakan romantisme menggali kembali tradisi kuno, agama, dan mitos utk menemukan intuisi sebagai kekuatan yang penting sekali.

Istilah hermeneutika adalah teori yang digagas oleh Friedrich Schleiermacher . Hermeneutika secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hermeneuein yang artinya "menjelaskan". Kata tersebut diserap ke bahasa Jerman yaitu "Hermeneutik" dan ke dalam bahasa inggris yaitu"Hermeneutics". Friedrich Schleiermacher mengartikan istilah atau kata tersebut sebagai "sebuah seni memahami dengan benar bahasa orang lain, terutama bahasa tulis" yang dalam bahasa inggris tertulis"the art of understanding rightly another man’s language, particularly his written language".

Hermeneutika Schleiermacher digambarkan sepeti pembalikan proses. dimana proses tersebut adalah proses membalikan penulisan dari sebuah teks atau pun tulisan. Maksudnya adalah seperti ini, seorang pengarang bergerak dari dalam pikiran nya dan mengungkapkan pikiran tersebut ke dalam sebuah tulisan. Sedangkan bagi pembaca, itu sebaliknya. Pembaca membaca sebuah tulisan, sebuah kalimat, untuk masuk ke dalam mental dan pikiran dari si penulis atau pengarang. Dimana seorang pembaca, perlu terlebih dahulu untuk menelaah sisi psikologis si penulis atau pengarang untuk kemudian pembaca kaitkan tulisan tersebut ke peristiwa dan waktu yang di alami oleh penulis atau pengarang. Hasilnya, dari kedua perpaduan tersebut akan lahir yang namanya "pemahaman".

Friedrich Schleiermacher membagi hermeneutika ke dalam tiga tingkatan, yaitu pemahaman mekanik dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman yang muncul berdasarkan pengalaman, dan pemahaman arsitik kepada tulisan - tulisan yang tidak mudah dipahami. Hermeneutika gramatikal dan psikologis adalah hermeneutika yang dibangun oleh Friedrich Schleiermacher. Hermeneutika gramatikal adalah mengenai sejarah dan juga bahasa, sedangkan hermeneutika psikologi adalah mengenai aliran subjektif atau ungkapan kehidupan seseorang.

Interpretasi dibedakan oleh Friedrich Schleiermacher menjadi dua, yaitu (a) interpretasi gramatis dan (b) interpretasi psikologis. Interpretasi gramatis didefinisikan oleh Friedrich Schleiermacher sebagai suatu proses dalam memahami sebuah tulisan yang bertitik dari sebuah bahasa, struktur kata , struktur kalimat , dan juga hubungan dari teks atau tulisan tersebut dengan karya lain yang bertipe sama atau sejenis. Misalnya sebagai contoh yaitu tulisan dan surat dari tokoh Raden Ajeng Kartini yang dituliskan menggunakan bahasa Belanda , dan terdapat hubungan dengan tulisan - tulisan lain yang setipe  seperti buku dan tulisan- tulisan yang di baca oleh nya atau selain buku misal nya surat korespondensi beliau dengan teman - teman sejawat nya. Berbeda dengan Intepretasi gramatis, Intepretasi psikologis berpusat pada sisi subjektif tulisan tersebut. Sisi subjektif tulisan adalah dunia penulis atau pengarang tulisan nya. Untuk bisa mengerti kalimat - kalimat penulis, seorang pembaca harus bisa memahami bahasa penulis tersebut sebaik dengan memahami kejiwaan dan mental dari si penulis tersebut. Semakin komplit nya pemahaman seseorang terhadap sebuah bahasa dan psikologi penulis / pengarang, maka interpretasi orang tersebut akan semakin lengkap. Kemampuan linguistik seseorang bisa menentukan keberhasilan nya dalam melakukan interpretasi. Seorang yang meng interpretasi perlu menguasai banyak aspek bahasa. Semakin banyak aspek bahasa yang dikuasai, maka akan semakin baik dan tepat interpretasi nya. Bagi Friedrich Schleiermacher, hermeneutika gramatikal adalah sisi yang objektif dari penafsiran.

Secara interpretasi psikologis, Friedrich Schleiermacher memberikan sebuah pendapat bahwa seseorang tidak bisa memahami sebuah tulisan dengan hanya memperhatikan sisi bahasa. Untuk dapat memahami sebuah tulisan, seseorang harus memperhatikan aspen kejiwaan dan mental dari penulis / pengarang. Seseorang yang melakukan interpretasi (seorang penafsir ) perlu memahami bagaimana asal dan usul dari penulis / pengarang tulisan tersebut. Untuk dapat memahami tulisan yang asalnya dari masa lalu, seorang penafsir harus keluar dari zaman nya saat itu. Melakukan re - konstruksi zaman penulis / pengarang dan memperlihatkan kembali kondisi dimana dulu penulis / pengarang nya berada pada waktu penulis / pengarang tersebut menuliskan tulisan nya. Seorang penafsir perlu menyamakan diri nya dengan pembaca yang orisinil yang menjadi sasaran dari penulis / pengarang nya. 

Pemahaman merupakan pemahaman terhadap orang lain  yang secara invidual bukan hanya sekedar makna  yang sifatnya umum. Kedua pendekatan yang disebutkan diatas (pendekatan gramatikal dan pendekatan psikologis) adalah dua pendekatan yang sifatnya saling melengkapi. Jadi bagi Friedrich Schleiermacher interpretasi yang tepat terhadap suatu tulisan dapat tercapai jika pembaca mempunyai pengetahuan atau ilmu bahasa yang digunakan pada tulisan tersebut. Baik menggunakan bahasa sendiri ataupun bahasa asing. Selain mempunyai pengetahuan mengenai bahasa, psikologis penulis / pengarang tersebut juga perlu di kuasai oleh pembaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun