"Itulah anak sekarang, beda sama kita dulu ya, Pak. Kita dulu begitu susah, bahkan untuk makan saja harus mati-matian berusaha," mata pemimpin provinsi itu menerawang jauh. Seakan-akan lorong kelam masa lalu itu menari-nari di pelupuk matanya.Â
Â
"Saya tak ingin, anak saya merasakan kepahitan hidup seperti saya dulu!" tegasnya lagi sembari memalingkan wajah ke sisi jalan.
Pak Tiok hanya diam di dalam hatinya sebenarnya ingin memberi nasihat, atau menegur caranya  sang majikan mendidik anak. Namun, ia sadar kapasitasnya mungkin dianggap tidak layak. Dalam hatinya sangat menyesalkan akan pola asuh dengan mengikuti keinginan anak tanpa pertimbangan seperti itu.  Â
Sementara itu, papanya Adi tercenung, dan berharap pertemuannya dengan  salah satu rekanan ini berhasil tanpa diendus oleh KPK. Karena Mega Proyek Pembangunan Jembatan Layang "Lintas Nirwana" di wilayahnya harus berjalan dengan adanya suap agar dana masuk dengan jumlah nominal yang besar.
~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI