Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Efek Ketakutan

12 Maret 2023   15:20 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : Koleksi Pribadi Megawati Sorek 2010

Aku mencoba memejamkan mata dengan cepat, berharap penampakan tersebut menghilang dari depanku. Namun, embusan napas hangat disertai desisan dan erangan yang ramai sangat dekat menyapa muka.

Secara berlahan membuka mata seraya menahan napas. Refleks aku berteriak menyaksikan tiga wajah tepat di depanku, istri dan anak-anakku dengan rupa yang sama, mata putih semua dan bertaring.

Rasa takutku sudah tak terkira, menggigil, mengalirkan air hangat merembes dari celana atas hingga ke kaki. Puncaknya akupun pingsan.

"Tok! Tok! tok!" sayup terdengar kaca mobil diketuk.

Selanjutnya aku merasakan, tubuhku di goyang, dengan berat mataku terbuka dengan setengah sadar.

"Kenapa,  Ma?" tanyaku.

"Itu kaca mobil diketok, bukalah." jawab istriku.

Aku pun dengan cepat menurunkan kaca mobil, terlihat pria dewasa berdiri di sisi mobilku. Kondisi malam, lekuk liku wajahnya tak begitu jelas terlihat.

"Pak, macetnya sudah mulai terurai, mobil depan sudah jalan tuh, diklason nggak juga jalan," Gerutunya dengan kesal, sambil berlalu memutar balikkan badannya lalu berlalu ke belakang. Tanpa menunggu responku.

Aku berusaha mengumpulkan kesadaran, mobil di depan ternyata sudah bergeser dua meter dari mobil kami. Langsung, aku starter, memasukkan gigi serta menginjak pedal gas, merapatkan mobil ke mobil yang di depan. Di ikuti pula mobil yang di belakang kami.

Aku coba mengingat peristiwa tadi, apa bermimpi, sambil tanganku memijit kening. Tadi memang macet total, mobil tidak bisa melakukan pergerakan, mungkin hal itu membuatku mengantuk dan terlelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun