Mohon tunggu...
Mega Annisa Nimais
Mega Annisa Nimais Mohon Tunggu... Jurnalis - Berbagi Tulisan

Mari menulis dan berbagi pengetahuan bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Begini Pengaruh Remaja Menonton Sinetron

22 Juni 2021   23:52 Diperbarui: 23 Juni 2021   00:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sementara itu, berdasarkan penelitian American Physcological Association (APA) di tahun 1995  menjelaskan bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik, dan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk berperilaku buruk.

Dampak dari terlalu banyaknya menonton tayangan sinetron ini yang baru berumur remaja akan sangat berbahaya bagi psikis maupun fisik. Hal ini berkaitan dengan sel -- sel syaraf yang menjadi tidak sempurna karena sineteron akan mengubah cara berfikir sang anak.

Bila remaja  masih terus menontonnya akan membuat otakknya cenderung pasif dan melumpuhkan daya kritis sekaligus merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Perlunya menghindari tayangan sinetron dengan alur kebiasaan yang kurang mendidik seperti, mengedepankan masalah percintaan,bahkan tak jarang menampilkan adegan berbau pornografi, dan gaya hidup borjouis,hedonisme serta glamour.

Akhirnya menimbulkan budaya mimpi di kalangan anak-anak maupun remaja secara tidak langsung juga berpengaruh dengan perilaku mereka di kesehariannya. Mereka akan terbayang-bayangan karakter yang hebat, atau pun tampan dan bagi pria, jika perempuan wanita cantik,anggun,elegan.

Adanya penekanan karakter ingin berupaya menang dalam urusan percintaan,pergaulan dan menimbulkan demam kepopuleran agar dikenal banyak orang. Melihat tayangan sinetron yang ada menerapkan beberapa karakter tersebut, mencermikan tak bermoral.

Sinetron ibaratnya dijadikan sebagai konglomerasi media,sebab dijadikan alat penghasil pundi-pundi keuntungan perusahaan --perusahan iklan semata dan menciptakan nilai baru yang menampilkan citra manusia yang sangat berbeda dengan apa yang dikehendaki tuhan.

Perlu di ingat memasuki dunia remaja tak sekedar menyaksikan tetapi juga mudah mengikuti untuk mencari sensasi di lingkungan pergaulan. Ingin terkesan gaul namun kelewat gaul hingga melanggar norma asusila yang ada. Bahaya sosial akan dialami oleh para remaja yang salah memaknai suatu tontonan yaitu sinetron adanya pertentangan dalam dirinya untuk menirukan gaya maupun alur dari jalan cerita sinetron tersebut.

Agar remaja maupun anak-anak tidak terbius oleh tayangan tidak bermutu, tentu saja membutuhkan peran orang tua yang mengarahkan mereka agar memanfaatkan tayangan tv secara optimal. Orang tua juga harus bersikap sabar mendampingi anak -- anaknya menonton tv. Sebelum menonton tv usahakan diskusi bersama sang anak tak hanya sekedar menonton tetapi juga bisa memetik pelajaran dari tayangan yang mereka lihat (Insight).


Hindarkan anak-anak menonton acara reality show yang direkayasa  bisa  disiasati dengan berlangganan  Tv kabel. Mengingat tayangan di televisi kabel lebih bermutu ada beberapa channel yang mengusung edukasi pola fikir  dan wawasan sang anak seperti, National Geographic, Discovery Channel  for Kids.

Tak lupa selalu melihat rating usia yang layak ditonton untuk anak-anak maupun remaja jika di Indonesia biasanya terbagi menjadi semua umur (SU) lalu Bimbingan Orangtua (BO)  dan Dewasa (D).tetap mengawasi tontonan anak bersama keluarga agar kecerdasaan otak sang anak tetap terjaga dan bermoral tanpa memiliki bayang - bayang obsesi terhadap karakter suatu sinetron. Apalagi jika sinetronnya tidak layak ditonton bagi remaja maupun anak-anak.

Penulis: Mega Annisa Ni'mais

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun