Mohon tunggu...
Mega AdynaMovitaria
Mega AdynaMovitaria Mohon Tunggu... Dosen dan Motivator

seorang pendidik dan motivator yang berdedikasi, lahir di Batusangkar, Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan Magister di bidang Pendidikan Dasar dari Universitas Negeri Padang. Selain mengajar, Mega aktif menulis artikel dan buku tentang pendidikan anak dan pengembangan diri. Dikenal sebagai motivator yang inspiratif, ia sering diundang untuk berbicara di berbagai seminar dan workshop, membagikan pengetahuan serta pengalaman guna memberdayakan guru dan orang tua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kepedulian Inklusif melalui Visiting Doctor: Kolaborasi Strategis PIAUD dan PGMI UIN Mahmud Yunus Batusangkar

25 Juni 2025   09:29 Diperbarui: 25 Juni 2025   09:29 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tim Pengelolaan WEB dan Jurnal FTIK UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Batusangkar, 20 Juni 2025 -- Dalam upaya memperkuat pemahaman dan praktik pendidikan inklusi, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Mahmud Yunus Batusangkar menggelar kegiatan Visiting Doktor bertajuk "Intervensi Anak Terbatas: Upaya dalam Pendidikan Inklusi", Jumat (20/06/2025), bertempat di Ruang Teater Lantai 4 Gedung Kuliah Terpadu kampus setempat. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari luar negeri, Dr. Norasikhin Ismail, seorang pakar pendidikan inklusi yang berasal dari Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.

Acara ini menjadi momen bersejarah sekaligus refleksi mendalam bagi sivitas akademika, terutama bagi mahasiswa dan dosen PIAUD serta PGMI, dalam menggali praktik terbaik intervensi terhadap anak-anak dengan keterbatasan dalam konteks pendidikan Islam. Dr. Norasikhin dalam paparannya menekankan bahwa pendidikan inklusi bukan sekadar pendekatan kurikuler, tetapi sebuah gerakan kemanusiaan yang menuntut keterlibatan seluruh elemen masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Suswati Hendriani, M.Pd, dalam sambutannya mengapresiasi sinergi antardua program studi ini sebagai langkah konkret dalam meningkatkan mutu akademik dan wawasan global kampus. "Kegiatan seperti ini membuka ruang dialog lintas negara dan lintas paradigma, sehingga mahasiswa kita lebih siap menjadi pendidik inklusif yang profesional dan berempati," ungkapnya saat membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Ketua Program Studi PIAUD, Bapak Dr. Jhoni Warmansyah, M.Pd, dalam sambutannya, menekankan pentingnya integrasi teori dan praktik dalam pembelajaran inklusif. Menurutnya, kehadiran narasumber internasional merupakan bentuk nyata implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menekankan pentingnya kolaborasi global dalam penguatan kompetensi mahasiswa.

Selama sesi diskusi, mahasiswa terlihat antusias menyampaikan pertanyaan seputar tantangan di lapangan, termasuk keterbatasan sarana, pendekatan psikopedagogik, hingga strategi komunikasi dengan orang tua anak berkebutuhan khusus. Dr. Norasikhin memberikan penjelasan berdasarkan pengalaman lapangannya di Malaysia, sekaligus mengajak mahasiswa untuk membangun jejaring regional dalam mengembangkan pendekatan inklusi berbasis nilai-nilai Islam.

Acara ini juga menjadi ajang pembelajaran transdisipliner yang mempertemukan teori pendidikan, psikologi perkembangan, hingga kebijakan publik dalam satu forum ilmiah yang inspiratif. Tidak hanya menyasar mahasiswa, kegiatan ini juga dihadiri oleh para dosen dan tenaga pendidik dari berbagai program studi yang memiliki perhatian pada isu inklusi.

Dalam konteks lokal, Visiting Doktor ini menjadi jawaban atas kebutuhan peningkatan kapasitas calon guru dalam menghadapi realitas sekolah yang semakin beragam. PIAUD dan PGMI UIN Mahmud Yunus Batusangkar menunjukkan komitmennya dalam mencetak guru-guru yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial terhadap anak-anak yang selama ini berada di pinggiran sistem pendidikan.

Penutupan acara diwarnai dengan penyerahan cenderamata serta dokumentasi bersama, menandai akhir dari pertemuan yang tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menumbuhkan semangat baru dalam memajukan pendidikan inklusif berbasis nilai-nilai keislaman. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran UIN Mahmud Yunus Batusangkar sebagai kampus yang responsif terhadap kebutuhan pendidikan yang lebih adil dan merata bagi semua kalangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun