Di tengah budaya serba cepat dan instan, semakin banyak orang terjebak dalam pola pikir yang menomorsatukan hasil ketimbang proses. Keberhasilan dianggap hanya sah bila bisa ditunjukkan lewat angka, pengakuan publik, atau pencapaian konkret. Dalam pandangan ini, proses kerap diperlakukan sebagai sekadar alat, bukan sebagai bagian utama dari perjalanan itu sendiri.
Padahal, dalam banyak kasus, proses justru menjadi ruang pembentukan karakter. Ia melatih keikhlasan, ketekunan, dan daya tahan terhadap ujian.Â
Ketika seseorang terlalu terpaku pada hasil, keberhasilan bisa menjadikannya jumawa, sementara kegagalan menghancurkan semangatnya. Sebaliknya, fokus pada proses menanamkan pemahaman bahwa usaha manusia tak selalu linier dengan hasil, karena akhir dari setiap ikhtiar tetap berada di wilayah kehendak Allah.
Kesadaran akan pentingnya proses menempatkan manusia dalam posisi yang lebih tenang dan penuh syukur. Ia tak mudah larut dalam euforia pencapaian, dan tak pula patah saat harapan tak terwujud.
Di titik ini, sukses bukan lagi soal apa yang didapat, melainkan siapa yang terus bertumbuh selama menjalani dan menikmati prosesnya. Hasil hanyalah bonus; proseslah yang sejatinya membentuk kualitas hidup. [Redaksi-Media Press]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI