Mohon tunggu...
Media Mata Pers Indonesia
Media Mata Pers Indonesia Mohon Tunggu... Jurnalis - MEDIA MATA PERS INDONESIA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengulas Fakta Membuka Mata

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prihatin.! Covid -19 Menyerang Kadis LH Yayan Yuliana Kota Bekasi

29 Maret 2020   01:04 Diperbarui: 29 Maret 2020   01:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOTA BEKASI, Mata-Pers-Indonesia -- Dikhawatirkan menyebar luas, Orang Dalam Pemantauan atau ODP, istilah ini mencuat setelah merebaknya wabah virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia. Begitupun dengan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

 

Kini, penyebaran Covid-19 diwilayah Kota Bekasi menyasar ke pejabat publik dilingkungan Pemerintah Daerah setempat. Sabtu, 28 Maret 2020, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana dinyatakan positif terjangkit wabah virus Corona.

 

Dengan rasa prihatin, saat MATA PERS INDONESIA mencoba mengkonfirmasi terkait kebenaran atas kabar yang beredar, Assalamu'alaikum, abangku apa benar abang terkena virus Corona? "Yah," jawab Yayan secara singkat.

Seiring doa, semoga Allah SWT mengangkat penyakit abang dan segera mendapat kesembuhan, "Aamiin," pungkasnya menutup percakapan singkat lewat WhatsApp.

Mata-Pers-Indonesia
Mata-Pers-Indonesia
Begitu pula hal senada juga disampaikan oleh H. Kusnanto Saidi, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, saat mengkonfirmasi, apakah benar Kadis LH Pemerintah Kota Bekasi, Yayan Yuliana terkena Covid-19, mendapat jawaban yang singkat, "Beliau PDP (Pasien Dalam Pemantauan)," papar Kusnanto menjelaskan pada Mata Pers Indonesia.

 

Untuk saat ini, dikabarkan Yayan Yuliana tengah di isolasi guna pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pantauan dilapangan, banyak yang mendoakan atas kesembuhannya, karena beliau cukup bersahabat dengan awak media. "semoga cepat sembuh ya bang."

 

Tak ayal, dengan kejadian ini berbagai kalangan publik mengimbau sekaligus mendesak kejujuran para Pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Bekasi akan kondisi kesehatan.

Sebab, dikawatirkan virus tersebut kian meluas. Banyak pula yang bertanya-tanya siapa kala itu Pejabat Pemkot Bekasi yang berada disamping Yayan?

 

Sebagai kilas balik, Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, pasca dinyatakan negatif Corona dan di isolasi, namun wabah tersebut diduga membias ke Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (PDI-P) Jawa Barat, Gatot Tjahyono yang meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Jumat (27/3/2020) lalu pukul 22.20 WIB. Gatot tutup usia setelah sempat diduga terjangkit Covid-19.

 

Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini perhatian dunia tengah tertuju pada masalah kesehatan yang diakibatkan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa Covid-19 menjadi pandemi global.

Sebuah penelitian yang melibatkan hampir 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, Cina, memahami pola khas terkait virus corona Covid-19.

Berikut hasil penelitiannya sebagai berikut:

1. Sekitar 99 persen pasien mengalami suhu tinggi atau demam. Lebih dari 38 derajat celcius. Sementara suhu tubuh normal berkisar 36,1 hingga 37,2 derajat. 

2. Sedangkan lebih dari setengahnya mengalami kelelahan dan batuk kering. Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari dan terus menerus. Batuk kering lebih berpotensi menjadi gejala Covid-19 dibandingkan batuk berdahak.

3. Kurang lebih sepertiga pasien mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

4. Gejala pertama mungkin tidak muncul tepat setelah seseorang terinfeksi.

Lebih lanjut, pasien mungkin terinfeksi virus tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih.

Hari pertama saat terinfeksi, pasien demam. Selain itu, pasien kemungkinan juga mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil dari mereka mungkin mengalami diare atau mual selama satu atau dua hari sebelumnya.

Hari kelima pasien kemungkinan mengalami kesulitan bernapas, terutama jika di usia lebih tua atau memiliki riwayat penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Hari ketujuh, menurut sebuah penelitian di Universitas Wuhan, hari ketujuh menjadi waktu rata-rata gejala memburuk, sebelum pasien dirawat di rumah sakit.

Hari kedelapan, pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen, menurut CDC China) mengalami sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Ini merupakan penyakit yang terjadi ketika cairan terkumpul di paru-paru. ARDS ini sering kali berakibat fatal.

Hari kesepuluh, Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, hari kesepuluh menjadi waktu dalam perkembangan penyakit ketika mereka kemungkinan besar dirawat di ICU. Pasien-pasien mungkin mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan. Hanya sebagian kecil yang mati. Tingkat kematian saat ini berkisar sekitar 2 persen.

Hari ketujuh belas, Rata-rata, orang yang pulih dari virus dikeluarkan dari rumah sakit setelah dua setengah minggu dirawat.

Harapannya semoga dampak dari virus Covid -19 ini dapat segera berakhir, Aamiin...(YUDHI)


#KOTABEKASI #YAYANYULIANA #PEJABAT #KORBAN #COVID19

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun