Mohon tunggu...
D. Prayuda
D. Prayuda Mohon Tunggu... an ISTJ Solo Explorer | Instagram: @yudaaprd_

“Siang kerja untuk korporat, malam menulis untuk merawat cerita.”

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mahasiswa Hari Ini, Bahagia Finansial Nanti

14 Oktober 2025   19:31 Diperbarui: 14 Oktober 2025   19:31 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap mahasiswa pasti punya banyak impian: lulus tepat waktu, dapat pekerjaan bagus, dan bisa hidup mandiri. Tapi di balik semangat kuliah dan aktivitas kampus, ada satu hal yang kadang kala terlupakan yaitu agaimana cara melindungi kondisi finansial sejak dini. Banyak yang berpikir, "Ah, nanti aja pas udah kerja". Padahal, memahami dan melindungi keuangan sejak masih mahasiswa justru bisa jadi langkah awal menuju hidup yang lebih bahagia di masa depan. Apalagi di zaman sekarang, urusan finansial nggak bisa dipisahkan dari kehidupan mahasiswa. Dari uang kos, makan harian, sampai kebutuhan kuliah, semuanya butuh perencanaan. Hidup di era digital, godaan untuk konsumtif makin besar. Flash sale tengah malam, diskon ongkir, atau ajakan ngopi atau hangout berkedok self reward bareng teman bisa bikin dompet menipis tanpa terasa. Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa perlindungan finansial bukan cuma buat orang dewasa yang sudah berkeluarga atau mapan sekalipun tapi juga buat mahasiswa yang baru belajar mengatur uang sendiri.

Indeks Literasi Keungan OJK (Sumber: X/OJK)
Indeks Literasi Keungan OJK (Sumber: X/OJK)

Kalau kita mengacu survei OJK tahun 2022, tingkat literasi keuangan generasi muda Indonesia (usia 18--25 tahun) baru mencapai 41 persen, sedangkan inklusi keuangannya mencapai 73 persen. Artinya, banyak anak muda yang sudah menggunakan produk keuangan, tapi belum benar-benar paham cara mengelolanya. Kondisi ini sering bikin mahasiswa terjebak dalam siklus "hidup dari uang kiriman ke uang kiriman." Banyak yang belum punya dana darurat, nggak mencatat pengeluaran, dan belum punya rencana proteksi apa pun. Padahal kita nggak tau kan ya, risiko finansial bisa datang kapan saja kayak sesederhana tiba-tina laptop rusak pas deadline skripsi, perlu berobat karena mendadak sakit, atau kehilangan sumber pemasukan sementara karena orang tua di-PHK.

Kenapa sih kita sering nggak kepikiran buat manajemen finansial? menurutku, karena kita sering melihat perlindungan finansial hanya dari kacamata besar, seperti investasi saham atau asuransi yang mahal. Padahal, konsep perlindungan bisa dimulai dari langkah kecil: belajar mencatat pengeluaran, menyisihkan uang untuk dana darurat, atau memilih produk keuangan yang sesuai kebutuhan saat itu.

Bagi mahasiswa, bentuk proteksi itu bisa bermacam-macam. Misalnya: Pertama, punya dana darurat; kayak sekadar tabungan kecil yang bisa digunakan saat keadaan mendesak. Kedua, tabungan jangka pendek, buat kebutuhan kuliah atau aktivitas organisasi. Ketiga,pemahaman tentang risiko digital, biar nggak gampang tergiur investasi bodong atau penipuan online. Dengan memahami hal-hal dasar ini, kita bisa belajar mengelola risiko sejak dini. Karena perlindungan finansial bukan cuma soal uang, tapi juga soal mindset: bagaimana kita menata hidup supaya nggak mudah goyah saat ada masalah ekonomi.

Belajar dari Realita dan Edukasi Finansial
Banyak mahasiswa yang mulai sadar pentingnya perlindungan finansial setelah mengalami krisis kecil. Ada yang kehilangan uang karena ikut "arisan online" yang ternyata scam, ada juga yang baru paham pentingnya asuransi kesehatan setelah harus berobat mendadak dan biayanya tinggi. Dari sini, penting banget buat kampus dan lembaga keuangan ikut hadir dalam membangun financial awareness di kalangan mahasiswa. Misalnya lewat pelatihan literasi keuangan, webinar, atau kampanye seperti yang dilakukan oleh Prudential Indonesia. Lewat berbagai program edukasi dan produk proteksi yang mudah diakses, Prudential mengajak anak muda untuk melek perlindungan finansial sejak dini.

Edukasi seperti ini nggak cuma ngajarin tentang menabung atau investasi, tapi juga bagaimana cara berpikir jangka panjang---tentang pentingnya mempersiapkan diri menghadapi hal tak terduga. Karena pada akhirnya, bahagia bukan cuma tentang punya banyak uang, tapi tentang punya rasa aman terhadap masa depan.

Mencatat pengeluaran (Sumber: Pexels)
Mencatat pengeluaran (Sumber: Pexels)

Mulai dari Langkah Kecil
Perlindungan finansial bukan sesuatu yang harus langsung besar. Cukup mulai dari hal sederhana:

1. Catat pengeluaran harian. Biar tahu ke mana uang kamu pergi.

2. Sisihkan 10% dari uang bulanan buat tabungan atau dana darurat.

3. Cari tahu produk keuangan yang aman dan diawasi OJK.

4. Ikut literasi keuangan atau pelatihan proteksi finansial yang sering diadakan kampus atau lembaga seperti Prudential.

5. Bangun kebiasaan sadar risiko. Kalau ada tawaran investasi cepat untung, jangan asal percaya.

Dengan langkah kecil itu, mahasiswa bisa mulai membentuk "perisai" finansialnya sendiri. Nggak perlu langsung kaya, tapi cukup punya ketenangan bahwa kalau ada situasi mendesak, masih ada pegangan.

Hidup di usia muda sering identik dengan mencoba hal baru, tapi di antara semua itu, belajar menjaga keuangan juga sama pentingnya. Karena perlindungan finansial bukan soal menahan diri, tapi tentang memberi ruang untuk hidup lebih tenang. Mahasiswa yang mampu mengelola uangnya sendiri akan tumbuh jadi pribadi yang lebih mandiri dan siap menghadapi masa depan. Dan kalau setiap langkah kecil disertai dengan kesadaran melindungi diri secara finansial, kebahagiaan di masa depan bukan lagi sekadar impian.

Seperti semangat kampanye "PRUteksi Finansial, Bahagia Kemudian", mahasiswa hari ini bisa mulai membangun versi terbaik dari dirinya: yang bukan hanya cerdas akademik, tapi juga tangguh dalam mengelola keuangan. Karena pada akhirnya, bahagia finansial itu bukan datang tiba-tiba tapi hasil dari kebiasaan kecil yang dimulai hari ini.

Referensi:

https://www.prudentialsyariah.co.id/id/news/pengumuman/edukasi-finansial-prudential-syariah/

https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi-Keuangan-Tahun-2022.aspx

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun