Kamu pernah nggak, di akhir bulan, buka dompet tapi cuma nemu struk belanja, kartu mahasiswa, sama uang receh? Rasanya klasik banget ya buat anak kuliah. Uang jajan udah habis, tapi tugas dan nongkrong masih panjang. Lucunya, di tengah semua itu, tiba-tiba muncul konten di HP: "Investasi mulai dari Rp10.000!" dan kamu mikir, serius nih, bisa investasi dengan uang sereceh itu? Ternyata bisa loh guys!
Sekarang, investasi bukan lagi hal eksklusif buat orang kantoran atau yang udah mapan. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor pasar modal Indonesia udah tembus 16 juta SID (Single Investor Identification) per April 2025. Menariknya, lebih dari 79% di antaranya berusia di bawah 40 tahun alias generasi muda seperti kita kita ini. Artinya, anak muda sekarang nggak cuma mikirin gaya hidup, tapi juga mulai belajar ngatur masa depan finansialnya dengan mulai melirik investasi.
Tapi di balik angka yang kelihatan banyak itu, masih ada hal lain yang sering dilupakan yaitu literasi keuangan. Karena jika kita mengacu pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang dirilis oleh OJK dan BPS, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 65,43%, sedangkan inklusi keuangan mencapai 75,02%. Artinya, banyak yang udah "ikut main" di dunia keuangan, tapi belum paham sepenuhnya cara kerja atau risikonya, serem juga ya? aku juga pernah ngobrolin soal ini di sini. Bahkan lebih spesifik lagi, OJK bilang bahwa kelompok Generasi Z yang usianya masih 18--25 tahun justru punya tingkat literasi paling rendah dibanding kelompok usia lain. Banyak yang tergoda investasi cepat kaya, ikut tren karena influencer, bahkan sampai terjebak di pinjaman online ilegal. Jadi, sebelum ngomongin untung-untungan, penting banget buat tau dulu "cara mainnya" seperti apa.
Kalau udah tau fakta tersebut, sebenernya kita nggak perlu takut atau jadi males buat investasi, karena ada kok cara investasi yang ramah buat mahasiswa, yang ramah kantong dan dompet menjerit, yaitu:
Reksadana Pasar Uang
Ini bisa dibilang gerbang paling ramah buat pemula. Modalnya kecil, mulai dari Rp10.000 aja, dan risikonya rendah karena uang kamu dikelola ke instrumen pasar uang jangka pendek seperti deposito atau obligasi pemerintah. Nggak perlu pusing mantau grafik tiap hari, tinggal rutin top up sedikit demi sedikit.Emas Digital
Kalau dulu emas cuma bisa dibeli fisik, tapi sekarang kita bisa punya saldo emas dari Rp5.000 lewat aplikasi yang diawasi OJK.SBN Ritel (Surat Berharga Negara)
Pemerintah rutin buka penawaran SBN ritel kayak Sukuk Ritel atau Savings Bond Ritel. Modal awal mulai Rp1 juta, tapi dengan keuntungan tetap dan dijamin negara. Kamu ikut bantu negara sambil menabung untuk masa depan. Duit segitu yang biasanya dipake buat checkout terbaru sekarang bisa dialihin jadi investasi loh.Micro-Investment / Fractional Shares
Sekarang udah ada platform yang memungkinkan kita beli sebagian kecil dari saham perusahaan besar, jadi meskipun harga saham Rp1 juta per lot, kita bisa punya sepotongnya aja dengan Rp50.000. Cocok buat belajar pelan-pelan tanpa takut rugi.
Mulai Aja Dulu