Mohon tunggu...
mochamad choirul hudha
mochamad choirul hudha Mohon Tunggu... Saya adalah seorang mahasiswa baru Universitas Airlangga Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat. Saya berdomisili kota dengan julukan Kota Ledre yakni Bojonegoro Jawa Timur

Saya memiliki kepribadian yang tidak bisa melihat barang barang yang berantakan, jika melihatnya hati saya tergerak untuk segera membereskan agar terlihat rapi agar enak dipandang mata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjawab Tantangan Kesehatan Mental di Era Digital Melalui Kesehatan Masyarakat

28 Agustus 2025   18:45 Diperbarui: 28 Agustus 2025   18:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Era digital telah mengubah cara manusia berkomunikasi, bekerja, belajar, dan memperoleh informasi. Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, namun juga menimbulkan tantangan baru, salah satunya terjadinya krisis kesehatan mental yang kini menjadi isu global. Fenomena seperti cyberbullying, kecanduan media sosial, paparan berita negatif tanpa batas, serta meningkatnya isolasi sosial menjadi pemicu gangguan kecemasan, depresi, hingga perasaan kesepian, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.

Tenaga kesehatan masyarakat memiliki posisi strategis dan peran penting dalam menghadapi krisis kesehatan mental di era digital. Pertama, mereka berperan sebagai edukator yang mengupayakan literasi digital dan kesehatan mental di berbagai lapisan masyarakat. Melalui kampanye, penyuluhan, serta pendidikan di sekolah, kampus, dan komunitas, tenaga kesehatan masyarakat membekali masyarakat dengan keterampilan mengenali tanda-tanda gangguan mental dan strategi pencegahannya. Mereka juga memberikan pemahaman tentang penggunaan teknologi yang sehat, seperti manajemen waktu layar, pentingnya detoks digital, serta cara mencari informasi kesehatan mental yang valid dan berimbang.

Kedua, tenaga kesehatan masyarakat berperan sebagai pendeteksi dini masalah kesehatan mental. Dengan membangun hubungan yang empatik dan aman, mereka mampu mengidentifikasi individu yang mengalami gangguan mental akibat tekanan digital atau lingkungan internet yang negatif. Melalui pengamatan dan komunikasi proaktif, tenaga kesehatan dapat memberikan intervensi awal atau mengarahkan pasien ke layanan khusus, seperti psikologi atau psikiater, ketika ditemukan tanda-tanda gangguan berat.

Ketiga, mereka menjadi fasilitator integrasi layanan kesehatan mental. Di era digital, banyak aplikasi dan platform yang menawarkan konseling, komunitas pendukung, hingga pemantauan kondisi mental. Tenaga kesehatan masyarakat mengadvokasi penggunaan alat digital ini, memberikan edukasi tentang keamanan data pribadi, dan memastikan akses masyarakat ke layanan yang terpercaya, terutama di wilayah dengan keterbatasan tenaga profesional.

Selain itu, tenaga kesehatan masyarakat mempunyai peran penting dalam mengurangi stigma terkait gangguan mental. Melalui kampanye berani dan luring (sebelumnya offline), mereka mendorong perubahan paradigma masyarakat agar lebih terbuka, menerima, dan mendukung individu dengan masalah kesehatan mental. Mereka juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dan komunitas, mengingat faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam proses pemulihan maupun pencegahan gangguan.

Penguatan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci keberhasilan penanganan krisis kesehatan mental di era digital. Tenaga kesehatan masyarakat harus bekerja sama dengan sekolah, pemerintah, organisasi komunitas, hingga platform teknologi untuk memastikan pendekatan multidisiplin (sebelumnya multi-disiplin) dan menyeluruh, sesuai prinsip kesehatan masyarakat modern yang bersifat holistik. Tak kalah pentingnya, mereka berperan aktif dalam advokasi kebijakan dan regulasi terkait kesehatan mental digital yang ramah generasi muda, sekaligus memproteksi dari risiko digital.

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, termasuk cara mereka berkomunikasi, cara mereka bekerja, dan cara mereka mendapatkan informasi. Namun, terlepas dari kemajuan ini, tantangan baru telah muncul dalam bentuk masalah kesehatan mental yang terus berkembang, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Pemicu utama penyakit mental, mulai dari kecemasan dan depresi hingga kesepian, meliputi kecanduan media sosial, cyberbullying, paparan berita negatif, dan meningkatnya isolasi sosial.

Tenaga kesehatan profesional di masyarakat memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ini. Selain mendidik masyarakat tentang literasi digital dan kesehatan mental, mereka juga mengajari orang-orang cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab, seperti dengan mengatur waktu layar mereka dan melakukan detoks digital. Lebih lanjut, petugas kesehatan masyarakat membantu dalam identifikasi dini masalah kesehatan mental dengan membangun komunikasi yang penuh kasih sayang, yang memungkinkan intervensi dini sebelum masalahnya memburuk.

Peran lain yang sama pentingnya adalah bertindak sebagai fasilitator untuk penggunaan layanan kesehatan mental digital, seperti aplikasi konseling atau kelompok dukungan, sekaligus melindungi privasi data dan memastikan akses yang adil, terutama di daerah dengan keterbatasan tenaga profesional. Selain itu, mereka berupaya melawan stigma yang terkait dengan penyakit mental dengan mendorong masyarakat untuk lebih terbuka, peduli, dan mendukung (sebelumnya suportif) terhadap individu yang berjuang melawan penyakit ini.

Agar upaya ini lebih berhasil, perlu ada kolaborasi antara sekolah, pemerintah, masyarakat, pejabat kesehatan masyarakat, dan platform teknologi lintas industri. Kemitraan ini memungkinkan pendekatan yang lebih komprehensif, adil, dan ramah remaja dalam menangani krisis kesehatan mental di era digital. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kesehatan mental manusia di masa kini dan masa depan sangat bergantung pada kehadiran tenaga kesehatan masyarakat. 

Daftar Pustaka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun