Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Terserah Suka Nulis Apa

29 Maret 2019   15:04 Diperbarui: 29 Maret 2019   15:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah tiga mahasiswa dari kampus yang berbeda, tengah giat belajar menulis di Sekretariat Sekolah Literasi Gratis (SLG) Ponorogo, yang terhitung hampir seminggu ini.

Suasana belajar menulis malam-malam itu, mereka manfaatkan untuk berdiskusi persoalan desas-desus di Indonesia, kemudian dilanjut bagaimana pembahasan itu dialihkan dalam bentuk tulisan, seperti opini, puisi, cerita pendek, argumentasi, dan lain sebagainya.

"Untuk menulis, saya lebih suka opini. Jadi, saya menulis opini," ungkap Sri Wahyuni, mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo ini.

Kesukaan menulis opini pun juga dirasakan Ayu, mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo angkatan 2015. Meskipun harus membutuhkan banyak referensi dari hasil bacaan, seperti buku, koran, jurnal, dan lainnya ia lebih eksis di bidang itu.

Pribadi juga suka cerita, tapi lebih pada cerita anak untuk saat ini, katanya.

Sri, juga sempat menyinggung bahwa dari beberapa tulisan yang pernah dikirim ke media, yang sering nongol adalah opini. Ia mengaku membuat opini lebih mudah sebab hanya membutuhkan tiga rumus. yaitu Apa, Bagaimana, dan Mengapa.

Berbeda dengan mahasiswa asal Universitas Negeri Malang (UM), yang biasa disapa Dita ini. Pihaknya karena suka berdebat, jadi ia memulai menulis dalam bentuk argumentatif.

"Mengawali proses menulis, saya mulai dari sederhana, seperti arumentatif. Kebetulan juga di beberapa media terdapat kolom tersebut," tuturnya

Tidak saja sekadar berargumentasi, perempuan jurusan psikologis ini, juga mencari-cari referensi sebagai penguat argumennya. Pihaknya mencontohkan pemberitaan di salah satu koran, kemudian ia cermati dan pahami isinya. lalu ia bahasakan ulang (paraphrase) dengan kata-katanya sendiri.

Mulai dari meracik kata, memasang kata, dan terakhir menjahit kata. Ketiga mahasiswa itu memindahkan abjad yang berserakan di udara ke dalam layar monitor komputer.

Genap, sekitar dua jam masing-masing menulis. Tulisan itu kemudian didiskusikan bersama, lalu saling memberi komentar juga masukan agar tulisan tersebut semakin kuat dan berisi. Begitu merasa puas dengan hasil tulisan, barulah dikirimkan ke media. Baik media cetak maupun online. Atau, tulisan dibiarkan sejenak selama dua sampai tiga hari untuk dibaca-baca lagi, lalu dikirim ke media.

Ternyata, bagi mereka menulis dari bidang yang disukai itu sangat menyenangkan. Kendatipun, menulis seakan-akan melakukan perjalanan, meski berat, tapi di hati senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun