Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

10 Menit

27 Februari 2019   17:24 Diperbarui: 27 Februari 2019   17:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Camat memberikan sambutan sebentar dan kami bermain. Tembang pertama adalah Kinanti dilanjutkan Ayun-Ayun dan Malam Minggu. Diakhir penutupan, Pak Camat dan rombongannya memberikan oplos yang meriah tanda mereka puas dengan pemainan kami. Setelah memberikan dua kali putaran, Pak Camat berpamitan pulang, tetapi sebelum itu Beliau memberikan ucapan terimakasih kepada kami dan motivasi untuk bangkit dengan sedikit menambahkan tentang karawitan.

Latihan kali ini berakhir hingga pukul 4. Aku segera berlari menuju gerbang takut tidak mendapatkan bus. Mungkin ini akan menjadi hal yang membosankan untuk orang lain, tetapi tidak untukku. Menunggu bus adalah hobiku. Kulirik jam tangan menunjukkan 16.15, kuraih tasku dan mengambil handphone. Kusibukkan tanganku memencet-mencet keyboard sekedar mengirim sms kepada seseorang. Tiba-tiba terdengar seseorang memanggilku. Suara itu cukup keras ku dengar, sehingga aku langsung menoleh. Ternyata itu suara temanku waktu SMP namanya Danang.

"Suci, ngapain jam segini masih nongkrong disitu?" teriak Danang di pinggir jalan sedangkan aku di depan gerbang sekolahan.

"Ohh iya. Ini aku mau pulang habis latihan karawitan," jawabku.

"Ya sudah aku duluan ya? Hati-hati loh ada culik!" kata Danang menakut-nakutiku. Penculikan memang menjadi isu terheboh di kotaku menjelang Grebeg Suro. Tapi aku tidak percaya hal seperti itu.

"Oke baik. Hati-hati juga kalau ada semut lagi menyabrang!" kataku membalasnya sambil tertawa kecil.

***

Satu hari sebelum hari perlombaan, aku belum mendapatkan pinjaman baju penadon. Bapakku sudah berusaha keras mencarikanku tetapi tidak dapat. Aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang. Padahal teman-teman yang lain sudah memiliki baju tersebut. Saudara-saudaraku juga tidak memiliki. Akhirnya malam itu, aku sms Pak Slamet untuk mencari bantuan meminjam baju penadon. Untung saja sms itu segera di balas. Beliau akan berusaha ikut mencarikan. Lega rasanya. Bapak menyuruhku segera tidur karena tadi aku pulang sudah maqrib karena gladi bersih. Sebenarnya hati ku tidak tenang, aku masih memikirkan tentang baju penadon yang belum dapat pinjaman. Untuk menenangkan hatiku, kuraih handphone ku di meja. Ku kirim sebuah pesan kepada temanku latihan. Ia seperti Bapakku, menyuruhku segera tidur. Pasti masalah itu akan selesai besok pagi katanya. Akhirnya aku mengikuti perkataanya dan segera tidur.

Malam itu aku tidur nyenyak sekali, padahal ada maslah di depan mata. Pagi setelah adzan subuh, Pak Slamet memberitahuku bahwa Beliau mendapatkan baju pinjaman, tetapi bajunya cukup besar untuk ukuranku. Tidak masalah yang penting aku dapat memakai baju penadon saat perlombaan nanti, pikirku.

Perlombaan telah tiba. Aku dan grub karawitan berangkat menuju gedung esenian pukul delapan. Sampai sana sudah ada pengrawit lain yang tampil. Kami menyaksikannya. Tiba diundian nomor kami, sebelum ke panggung kami berdoa terlebih dahulu agar penampilan kami lancar. 10 menit berlalu. Selesai tampil kami melihat penampilan peserta lainnya. Tepat pukul satu siang, hasil perlombaan diumumkan. Alhamdulillah grub kami berhasil mendapatkan juara umum. Sujud syukur kepada Tuhan. Kami pulang dengan hati yang senang dan membawa piala yang sangat besar. 10 menit ini akan menjadi hal yang istimewa untukku. Salam kesenian dan kebudayaan. Mari kita junjung bersama dan kita jaga seutuhnya.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun