Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Beli Sembako Pengganti Baju Lebaran untuk Berbagi

7 Mei 2021   22:33 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:38 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beli sembako pengganti baju lebaran untuk berbagi (dokumen pribadi)

Beli sembako pengganti baju lebaran untuk berbagi - Untuk yang kedua kalinya, kita merayakan Ramadan dan Lebaran tahun ini di tengah pandemi. Di satu sisi ada kesedihan karena seperti tahun lalu, masih ada pembatasan dalam hal melakukan ibadah di masjid. Tapi di sisi lain, kita bersyukur masih bisa bertemu bulan suci yang selalu dinantikan oleh setiap umat Islam. Terlebih dalam keadaan sehat walafiat tanpa kekurangan apapun. Masih di beri kesempatan untuk bisa berkumpul dengan keluarga.

Tidak ada yang patut disedihkan. Karena masih banyak saudara kita yang tidak seberuntung kita. Banyak yang kena PHK, tidak hanya gagal menerima THR. Tapi juga terancam kehilangan pekerjaan. Mungkin lebaran tahun ini sudah menjadi puncak dari krisis ekonomi yang menimpa perusahaan-perusahaan dan pelaku bisnis. Meskipun sudah berusaha survive, tapi ternyata kalah dengan kondisi yang semakin parah.

Di tengah kebahagiaan menyambut lebaran yang kurang beberapa hari lagi. Terselip juga rasa prihatin dengan kondisi yang tidak semakin membaik ini. Sehingga hampir semua orang baik itu keluarga maupun instansi, sangat membatasi untuk berhura-hura atau berbelanja secara berlebihan. Kalaupun ada rezeki yang lebih, lebih banyak untuk membantu saudara yang membutuhkan. Terutama di bulan Ramadan ini. Dimana harus memperbanyak sedekah.

Tapi ada juga yang tetap ingin merayakan lebaran dengan membeli barang-barang baru seperti baju, kue-kue, keperluan rumah tangga dan sebagainya. Nggak masalah. Untung anak-anak juga sudah besar semua. Kebutuhan untuk membelikan baju atau barang yang mereka pilih, sudah bukan yang utama lagi.

Seperti lebaran tahun lalu, tahun ini tidak banyak yang saya persiapkan. Karena tidak bisa mudik (lagi) dan tidak ada acara silaturahmi ke tetangga ataupun teman. Dengan keluarga besar pun cukup lewat video call. Sedih tapi seru lo! Kalau tetangga biasanya lewat WA Group. Sesekali bisa bertemu di jalan, sekalian memohon maaf lahir batin.

Jadi barang yang paling utama dan terpenting untuk saya beli saat ini adalah SEMBAKO. Sejak pertengahan puasa saya sudah mempersiapkan untuk membeli sembako dalam jumlah yang cukup banyak. Antara lain yang saya beli adalah beras 3 kiloan, sirup, minyak goreng, Indo Mie goreng/kuah dan sabun mandi serta pasta gigi. Di samping jaga-jaga kalau nanti pas lebaran banyak warung atau minimarket yang tutup. Sembako itu saya persiapkan untuk dibagi-bagikan.

Sebenarnya itu sudah kegiatan rutin tiap lebaran. Biasanya saya bagikan ke satpam perumahan, satpam sekolah anak saya, guru ngaji, tetangga yang masuk daftar harus disantuni dan panti asuhan dekat rumah. Karena rutin, jadi saya jauh-jauh hari sudah mempersiapkan dana untuk keperluan tersebut. Tapi karena 2 tahun ini lebaran tidak pergi kemana-mana dan tidak banyak membeli barang yang tidak terlalu urget. Dana yang biasanya buat beli baju, sepatu atau kue-kue bisa dialihkan dan ditambahkan ke budget bagi-bagi sembako.

"Ma, aku ada teman yatim piatu. Boleh nggak aku kasih paket sembako?" tanya anak ragilku yang duduk di kelas X SMA beberapa waktu yang lalu.

Saya sempat terhenyak mendengar dia mengajukan pertanyaan itu. Tapi saya juga terharu dan bangga dia mempunya perasaan yang peka terhadap sekelilingnya. Bahkan beberapa kali dia juga minta ijin untuk memberikan sedikit uang ke satpam sekolahnya karena mendengar anaknya sakit.

"Bulan ini aku nggak belanja online ma. Uangnya mau tak kasihkan anaknya pak Edi yang lagi sakit." begitu alasan yang disampaikan waktu itu, ketika saya tanya uangmu darimana. Saya hanya mengangguk mengiyakan tanda setuju.

Tentu saja saya mendukung karena dia sudah mau belajar untuk meringankan beban sesama. Dan uang yang diberikan untuk menolong sesama itu adalah uang saku yang disisihkan. Biasanya dia suka membeli pernik-pernik perangkat asesoris komputer. Dan Ramadan kali ini, dia juga menyisihkan dari uang tabungannya buat menambah budget saya untuk membeli sembako yang akan dibagi-bagikan.

Bagaimanapun juga dan apapun kondisinya, kita tetap menyambut lebaran dengan suka cita serta penuh bahagia. Meski cara mengekspresikannya berbeda-beda. Tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi kita. Jangan terlalu dipaksakan dengan merayakannya seperti hari-hari yang normal sebelum ada pandemi. Karena kita tidak tahu, kondisi seperti ini sampai kapan? Tetapi kalau ada sedikit rejeki, tidak ada salahnya untuk berbagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun